Mahania. (BP/kmb)

NEGARA, BALIPOST.com – Gadis belia bernama Mahania (16) asal Banjar Anyar, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana sudah tunanetra sejak kecil. Pasangan Supriadi dan Naiyah ini telah melakukan berbagai usaha untuk mengobati putri cantiknya itu namun tidak berhasil. Sehingga mereka pasrah.

Apalagi kondisi perekonomian keluarga ini terbilang sederhana. Supriadi sehari-hari hanya bekerja membuat bonsai dan membuat bibit tanaman yang dijualnya. Itupun penghasilan tidak menentu.

Seiring perkembangan usianya, Mahania yang akrab dipanggil Nia ini menunjukkan bakatnya di bidang seni. Jika ada hajatan dangdut atau ada tetangga yang memutar lagu dangdut di TV atau radio, Nia suka duduk sambil mendengarkan dengan seksama. Tak jarang ia pun ikut bernyanyi.

Baca juga:  Kembali, Korban Jiwa COVID-19 Bali Bertambah

Demikian juga tangannya kerap bermain seolah memainkan drum. “Kami tidak punya TV atau radio saat itu. Nia saat itu usia 2 atau 3 tahun. Lama kelamaan dia mampu menghapal beberapa lagu,” kata Naiyah ibu Nia.

Setelah usianya cukup, kemudian dia sering ikut tampil nyanyi di panggung jika ada yang hajatan atau diundang menyanyi di Gedung Kesenian Jembrana. Nia juga sempat masuk SLB beberapa bulan. Undangan menyanyi dari panggung ke panggung semakin ramai.

Semangatnya selalu membara ketika diminta menyanyi. Didampingi ayahnya Supriadi, gadis ayu ini diikutkan berbagai perlombaan dan sering meraih juara 1.

Baca juga:  Siswa SMPN 3 Denpasar Ciptakan Alat Pemandu Tunanetra

Gadis cilik kelahiran 31 Desember 2002 ini didampingi Supriadi akhirnya mendaftar ikut audisi Liga Dangdut (Lida) Indonesia Indosiar. “Audisi pada 29 Oktober 2017 lalu di Denpasar. Saat itu bersaing dengan peserta cukup banyak sekitar 200 orang se-Bali,” kata Supriadi.

Setelah menunggu hasil dan pengumuman di Indosiar ternyata Nia masuk nominasi 5 besar sebagai Duta Bali. Dua orang dari Jembrana, Mahania dan Irwan Hidayat dari Loloan Timur, Jembrana. Sedangkan 3 lainnya dari Denpasar.

Baca juga:  Puluhan Penyandang Tunanetra Dibantu Tongkat Adaptif Sensorik

Setelah terpilihnya lima peserta terbaik, mereka akan melanjutkan kompetisi di Jakarta dan tampil on air dalam program Konser Nominasi untuk mencari Juara Provinsi melalui polling SMS. Satu peserta terbaik tiap provinsi berhak melaju ke putaran final dan bertemu dengan seluruh juara provinsi lainnya. “Saya berharap putri saya lolos. Kami ingin cita-cita mulianya terwujud. Dia ingin operasi mata. Kami mohon dukungannya,” kata Supriadi haru.

Supriadi mengatakan putrinya itu sangat lugu dan rajin. Sehari-hari jika tidak menyanyi, dia membantu membuat bibit tanaman di halaman rumah. Selain itu juga taat beribadah. (kmb/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

  1. saya bangga dengan cita2 Mahania dan berdoa agar Nia diberikan kekuatan dalam berjuang.
    Saya hanya bisa mendukung dengan SMS dan membantu brodcash kepada teman2 saya agar memberikan dukungan SMS pada Mia dan doa tulus,setulus hati Nia..

    Nia Semangat ya….
    Ibu Saya juga Tunanetra dengan kegigihanya beliau memberikan contoh kepada saya tentang perjuangan hidup dan saat ini saya bisa sukses untuk ukuran saya sendiri yang lahir dikampung jauh sekali dari kota.

    Hinaan tentunya ada bahkan sampai saya sudah Lulus SMA / Dewasa masih saja ada yang menghina,tapi justru itu yang memacu ibu saya untuk bisa membuktikan kalau bisa berhasil mengantar saya menjadi sukses,dengan rela hidup jauh dari saya dan mendorong saya untuk mencari kerja agar sukses dikemudian hari,dan hampir setiap hari Ibu saya berdoa buat saya dan setiap saat saya mau menghadapi ujian apapun saya diberikan doa khusus yang tidak akan pernah saya lupakan yang puji syukur semua Ujian berjalan lancar.

    Saat ini saya sudah mempunyai keluarga dan dikaruniai 2 anak,saya saat ini bekerja di perusahaan Swasta yang sangat terkenal di indonesia dengan Jabatan Regional Salaes Manager dan sebelumnya juga bekerja di 2 perusahaan yang sangat terkenal ( Pasti Orang Se Indonesia Tau ) dengan Jabatan yang Cukup Tinggi dan saat ini saya juga pecinta seni karena itu juga saya mendirikan Sanggar Seni di Yogjakarta

    Saya ingin berbagi bahwasanya Ibu Saya telah berhasil melebihi orang2 yang Normal,karena banyak orang2 normal disekitarnya yang justru anak2nya tidak seberuntung saya.

    Keberhasilan ibu saya juga saya anggap Luar biasa karena ibu saya membesarkan saya sendiri,karena Bapak saya meninggalkan saya sejak saya masih Bayi,dengan kekuranganya ibu saya juga harus dibantu sodara2nya dalam hal2 tertentu seperti mendaftarkan Sekolah dan sejenisnya.

    untuk itu jika ada kesempatan BALIPOST sampaikan kepada Mia Atau sampaikan ke Indosiar tentang cerita saya ini,agar Mia bisa kuat dan semangat menghadapi tantangan..Tuhan Telah Memberikan yang terbaik pada setiap umatnya agar berfungsi sesuai kehendaknya…Jika Ibu Saya Normal mungkin orang disekitar tidak bisa belajar tentang kegigihan,tidak bisa belajar “bahwasanya hidup ini tidak boleh meremehkan kekurangan orang”dan hidup ini haruslah rendah hati karena siapapun bisa melampaui kita jika Tuhan mengizinkan.

    Demikian BALIPOST..

    Juan Ade Mulyono
    IG Juan_Bedanada
    HP & WA 081390065949

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *