Korban tenggelam, Nisal Koushikaduwa dievakuasi warga (BP/ist)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Perairan Crystal Bay, Desa Sakti, Nusa Penida kembali memakan korban, Jumat (2/2). Wisatawan asing asal Sri Lanka, Nisal Koushikaduwa (30) tewas tenggelam saat snorkeling. Informasi yang dhimpun, kejadian tersebut berawal korban snorkeling bersama dua temannya, Taraka Shivantha Disanayake (22) dan Poratotage Marlon Cristo (26) yang juga berkewarganegaraan Sri Lanka.

Selang beberapa menit, korban kembali mengulangi aktivitas itu sendirian. Namun, tak berselang lama, sekitar sekitar pukul 15.30 Wita seorang warga Desa Sakti, Wayan Sugianta melihatnya tenggelam sekitar 50 meter dari bibir pantai.

Baca juga:  Kunjungan Wisman ke Indonesia Alami Penurunan

Hal tersebut langsung disampaikan kepada warga sekitar. Korban langsung di evakuasi dan dibawa ke pantai untuk diberi pertolongan. Namun tubuhnya tak menunjukkan reaksi. Atas hal itu, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pratama Nusa Penida untuk mendapat penanganan medis. “Setelah disana, korban dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Kapolsek Nusa Penida, Kompol I Ketut Suastika.

Jenazahnya langsung dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar dengan boat menuju pelabuhan Padangbai, Karangasem. Suastika menyatakan kejadian ini bukan kali pertama. Di perairan tersebut, potensi munculnya gelombang tinggi secara tiba-tiba cukup besar sehingga membahayakan untuk aktvitas bahari. “Disana cukup rawan. Tadi saja ada lagi pengunjung yang hampir terseret arus,” terangnya.

Baca juga:  4 Penganiaya dan Perusak Rumah Warga Masih Buron, Polisi Duga Masih di Bali

Mengantisipasi kejadian serupa, pengelola objek wisata dan pemerintah desa segera dikumpulkan untuk diminta lebih intensif memberikan imbauan kepada pengunjung. Selain itu, ditengah laut yang masuk kawasan berbahaya harus diisi peringatan. “Sekarang imbauan baru terpasang di beberapa lokasi saja. Kami minta supaya diperbanyak,” sebutnya.

Sebelumnya, Camat Nusa Penida, Gusti Agung Mahajaya mengungkapkan pantai Crystal Bay masuk salah satu objek wisata yang cukup rawan. Ombak besar sangat sering terjadi. Meski demikian, aspek keselamatan masih sering diabaikan sejumlah pelaku pariwisata maupun wisatawan. “Keselamatan itu menjadi prioritas. Tetapi masih ada yang belum menyadari. Wisatawan masih banyak yang membandel. Pemkab sudah memasang beberapa papan peringatan di objek itu. Sosialisasi juga sudah,” ungkapnya.(sosiawan/balipost)

Baca juga:  Ubud Sepi Turis
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *