Rapat terkait rencana Paiketan Krama Bali bekerjasama dengan Indian Association Bali akan menggelar pementasan kolaborasi Bali-India. (BP/wan)

DENPASAR, BALIPOST.com – Indian Association Bali (IAB) bekerjasama dengan Paiketan Krama Bali akan menggelar pertunjukan seni Kolaborasi India-Bali di Taman Budaya Denpasar, Sabtu (27/1) mendatang.

Pertunjukan ini digelar dengan maksud lebih mempererat persaudaraan antara masyarakat India dan Bali karena ada kesamaan keyakinan, yakni Hindu. Sedangkan, masyarakat India yang berdomisili di Bali ingin ikut berpartisipasi memulihkan kondisi pariwisata Bali agar cepat pulih akibat isu erupsi Gunung Agung.

Ketua Indian Association Bali, Vijay Mulani didampingi Sekretarisnya, Sonia Kaur mengatakan, acara ini adalah untuk mengkampanyekan bahwa Bali adalah aman (safe) untuk dikunjungi. Justru kondisi Gunung Agung saat ini menjadi anugerah bagi Bali yang bisa dikemas sebagai pemandangan yang indah untuk dinikmati.

“Saya mendukung pencabutan travel warning oleh negara-negara yang sempat me-warning warganya untuk datang ke Bali,” ujarnya, Rabu (24/1).

Ia menambahkan, kesenian Bali dan India ada kemiripan, sehingga sangat bagus jika ada saling berinteraksi antar keduanya. Tarian-tarian yang akan dipertunkukkan adalah tarian klasik, yakni Bharat Natyam dan Khatak dengan Bollywood Song yang menarikan Dewa Ganesha, yang sangat baik untuk pendidikan spiritual bagi umat Hindu di Bali.

Baca juga:  Karateka PON Divaksin, Siap Try Out

Rombongan kesenian dari India berjumlah 67 orang akan datang ke Bali guna memeriahkan pertunjukan ini. “Masyarakat Bali agar mengetahui seni pertunjukan kolaborasi ini terlebih lagi akan ada Pancer Langiit. Ini adalah pertukaran kebudayaan antara India dan Bali. Dengan karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa kami mendapatkan dukungan dari Paiketan Krama Bali dan Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Bali Made Mangku Pastika,”imbuhnya.

Vijay Mulani menambahkan, 67 rombongan seniman India yang akan datang ke Bali, selain menggelar pertunjukan juga akan diajak berkeliling Bali untuk menyaksikan bahwa Bali ini sangat aman dikunjungi. “Jadi agar mereka lihat langsung bahwa Bali sangat aman untuk dikunjungi,”tandas Vijay.

Sonia Kaur menambahkan, group Pancer Langiit akan menampilkan tarian pembuka dan tarian kolaborasi India – Bali. Menurutnya, dalam program ini intinya adalah saling berinteraksi antara seniman India dan Bali. Sedangkan dari group Pancer Langiit menampilkan Tari Amerta Sri Bhumi, yang merupakan simbolik rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia kesejahteraan yang telah dilimpahkan kepada alam semesta.

Baca juga:  UMKM SETC "Go International" lewat Wellness Food Japan 2023

Ketua Departemen Adat dan Budaya Paiketan Krama Bali, Muliana Guntur, sangat mendukung program ini karena berbasis budaya. “Budaya akan mempersatukan antar bangsa, sehingga kami sangat mendukung acara ini. Kita ingin ada aksi-aksi nyata untuk memulihkan pariwisata Bali. Awalnya saya dengar bahwa tim kesenian India ini sempat ragu untuk datang ke Bali. Tetapi teman-teman India yang ada di Bali berhasil meyakinkan masyarakat India untuk datang saja di Bali,”ujar kata Muliana Guntur.

Ia berharap, kerjasama serupa dilakukan dengan komunitas dari Negara lain untuk memulihkan kondisi pariwisata Bali.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika akan hadir dalam pagelaran seni kolaborasi ini. Beberapa waktu lalu, Mangku Pastika menyambut positif pertunjukan seni kolaborasi ini. Seluruh masyarakat, termasuk masyarakat Bali keturunan India wajib membantu pemulihan pariwisata Bali yang sedang lesu akibat isu erupsi Gunung Agung.

Baca juga:  Soal Kependudukan, Bali Perlu Manajemen Komprehensif

Pembina Paiketan Krama Bali, Dr. I Nyoman Suwidjana, SE., MA., SH., M.H., menambahkan, masing-masing gerakan tarian, baik India dan Bali memiliki makna-makna simbolik sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan Hyang Maha Esa. Suwidjana mencontohkan, dari sisi kultur, nama-nama orang Bali sejak beberapa tahun terkahir sudah banyak mengadopsi bahasa Sanskerta dan ajaran Hindu. Ia menilai, ada kesamaan kultur antara India dan Bali yang perlu dilestarikan.

Pembina Umum Paiketan Krama Bali, Ida Rsi Acharya Agni Budha Wisesanatha, mengatakan keberadaan IAB di Bali mempunyai peran penting menghubungkan kebudayaan Bali dengan India. Ida Rsi berharap IAB tidak lagi sembunyi-sembunyi untuk menampilkan kesenian India di Bali, tetapi harus percaya diri menunjukkannya. Sehingga, antara kebudayaan Bali dengan India semakin erat dan saling mengisi. (winata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *