Seorang pengendara melintas di depan Pasar Phula Kerti, Denpasar, Rabu (3/1). Untuk mewujudkan pasar rakyat yang bersih, pemerintah akan merevitalisasi pasar ini. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah pasar rakyat (tradisional) yang ada di Denpasar sudah banyak yang direvitalisasi. Langkah ini dilakukan untuk mewujudkan pasar rakyat yang bersih, sehat serta menghilangkan kesan kumuh.

Bukan hanya itu, setelah dilakukan revitalisasi, omzet pedagang juga meningkat. Karena itu, tahun ini Pemkot Denpasar kembali melakukan revitalisasi pasar rakyat.

Kali ini, giliran Pasar Phula Kerti, Desa Dauh Puri Kelod, Denbar yang akan direvitalisasi. Pasar ini dikelola Banjar Kaja, Desa Pakraman Sesetan, Denpasar Selatan.

Hal ini diungkapkan pengurus Pasar Phula Kerti dan Klian Banjar Kaja Sesetan, Rabu (3/1) di Kantor Wali Kota Denpasar saat melakukan simakrama kepada Wali Kota Denpasar.

Baca juga:  Mendag Kunjungi Proyek Pasar Badung, Realisasi Pembangunan Capai 19 Persen

Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, hingga saat ini pasar tradisional masih menjadi sektor penting dalam menggerakan ekonomi utamanya di dalam kota. Sehingga dinilai penting melakukan revitalisasi pasar tradisional yang ada di Kota Denpasar untuk memaksimalkan peran ekonomi kerakyatan. “Dengan adanya revitalisasi pasar tentu akan membuat kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional meningkat, dan tentunya akan memberikan dampak positif terhadap perekembangan pasar kedepanya,” ujar Rai Mantra.

Rai Mantra mencontohkan seperti halnya Pasar Sindu yang berlokasi di Desa Sanur. Pasar ini sebelumnya dikenal sebagai lokasi yang identik dengan becek dan bau, kini justru diminati masyarakat bahkan wisatawan mancanegara yang sedang berwisata di daerah Sanur.

Baca juga:  Disosialisasikan, Blok A Pasar Semarapura Direvitalisasi

Selain itu, dalam menunjang efektivitas terhadap Pasar Phula Kerti, Rai Mantra menyarankan agar pembangunannya menggunakan kontruksi baja. Sehingga udara yang berada di dalam pasar tersirkulasi dengan baik dan kesan sumpek pada pasar tradisional dapat dihilangkan. ”Pada prinsipnya kami di pemkot Denpasar selalu mendukung revitalisasi pasar tradisional yang ada di Kota Denpasar,” imbuh Rai Mantra.

Sementara, Kepala Pasar Phula Kerti, Wayan Agus Indrawan, didampingi Klian Adat Banjar Kaja, Sesetan, I Made Sudama menjelaskan bahwa keberadaan Pasar Desa Phula Kerti berawal dari adanya pasar Inpres. Guna memberikan nilai positif terhadap pasar tradisional, pihaknya berencana merevitalisasi Pasar Phula Kerti untuk membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional.

Baca juga:  Tiga Klub Ajukan Diri Tuan Rumah Liga 3

Dikatakan Agus Indrawan, nantinya revitalisasi Pasar Phula Kerti sedianya akan dilakukan secara swakelola oleh Banjar Kaja Panjer, pedagang di Pasar Phula Kerti dan Pemerintah Kota Denpasar. Setelah direvitalisasi, sedianya akan terdapat 47 kios dan 186 los yang keseluruhanya berjumlah 233. “Sehingga baik para pedagang maupun pembeli tetap merasa nyaman ketika berbelanja di pasar tradisional khususnya Pasar Phula Kerti,” jelas Agus Indrawan. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *