Menko
Menko Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Keuangan RI dan Gubernur BI serta jajaran kementrian terkait lainnya saat datang ke Pos Pemantauan Gunung Agung, di Kecamatan Rendang, Karangasem, Jumat (22/12). (BP/gik)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan, secara khusus mendatangi Pos Pantau Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Jumat (22/12). Kedatangan Luhut bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI Agus Martowardodjo serta pejabat kementrian terkait, untuk memastikan bagaimana situasi dan kondisi terkini dari aktivitas Gunung Agung.

Setelah berbicara langsung dengan Kepala PVMBG, Kasbani, Menko Luhut memastikan tidak ada yang berubah pada agenda Annual Meeting Internasional Monetary Fund – World Bank Group (AM IMF-WBG) pada 8-14 Oktober 2018 nanti.

Luhut menjelaskan, berdasarkan informasi dari otoritas kementerian dan lembaga terkait, level IV (Awas) dari aktivitas Gunung Agung hanya berlaku pada radius 8-10 km dari Gunung Agung. Di luar area tersebut, semua aktivitas di wilayah Bali tetap berjalan normal, sehingga aman untuk aktivitas kunjungan wisatawan maupun berbagai agenda pemerintahan yang sudah dijadwalkan akan berlangsung di Bali, termasuk pelaksanaan AM IMF-WBG 2018.

Baca juga:  Turun ke Pasar, KPU Karangasem Ajak Masyarakat Melindungi Hak Pilih

“Tidak ada yang perlu ditakuti untuk datang ke Bali. Daerah berbahaya hanya radius 8-10 km. Jangan membuat pariwisata Bali khawatir. Apalagi, akan mengancam pelaksanaan annual meeting. Perintah presiden, tidak boleh ada yang berubah dalam agenda internasional yang sudah dijadwalkan di Bali,” tegas Luhut.

Untuk kepentingan penyelenggaraan AM IMF – WBG 2018 ini, Panitia Nasional terus memonitor aktivitas Gunung Agung dan selalu berkomunikasi dengan Meetings Team Secretariat (MTS) International Monetary Fund – World Bank Group. Panitia Nasional AM IMF – WBG 2018 memastikan seluruh persiapan penyelenggaraan kegiatan ini berjalan sesuai rencana dan target yang ditetapkan bersama dengan MTS. Untuk memastikan persiapan tersebut, MTS akan berkunjung ke Bali pada 29 Januari sampai dengan 9 Februari 2018 untuk melakukan pembahasan bersama Panitia Nasional. Terutama terkait aspek keamanan dan mitigasi resiko atas aktivitas Gunung Agung.

Baca juga:  Berkabut, 6 Pendaki Tersesat di Gunung Agung

Menjelang agenda internasional ini, Indonesia sendiri, kata Luhut, juga telah melakukan berbagai persiapan, termasuk menggenjot pembangunan infrastruktur di Bali. Antara lain, dengan pembangunan underpass ke Bandara, Tanjung Benoa Cruise Terminal dan Tempat Pembuangan Akhir Suwung. AM IMF – WBG 2018 diharapkan akan berjalan lancar dan nyaman. “Dalam jangka panjang, infrastruktur yang baik akan memberikan dampak positif bagi Bali yang sumber utama perekonomiannya dari sektor pariwisata,” ujar Luhut.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menambahkan, pihaknya sebagai bagian dari Panitia Nasional juga ingin memastikan lokasi pelaksanaan nanti benar-benar aman. Dunia internasional sedang melihat kesiapan Indonesia dalam mempersiapkan agenda penting dunia ini. Salah satu aspek yang dilihat tentu kegiatan ekonomi dari pariwisata di Bali. Pihaknya tak ingin image Bali menjadi terkesan berbahaya karena erupsi Gunung Agung. “Kami harus aktif berkomunikasi dengan dunia internasional, bahwa Bali aman. Ini penting untuk mengembalikan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia,” tegas Sri Mulyani.

Baca juga:  Satu Lagi DPO Kejari Gianyar Ditangkap, Masih Sisa Segini

Pihaknya menegaskan akan terus mengkampanyekan bahwa Bali aman. Tidak semata-mata untuk agenda AM IMF-WBG 2018, tetapi juga untuk memulihkan kepercayaan publik dunia terhadap Bali sebagai destinasi wisata yang aman untuk di kunjungi. Jika semua itu sudah kembali pulih, maka ekonomi masyarakat Bali juga akan lebih cepat pulih dari keterpurukan, akibat dampak erupsi Gunung Agung dalam beberapa bulan terakhir yang disikapi secara berlebihan. (bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *