Sejumlah pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan Pasar Badung di Denpasar. Di Bali masih minim naker jasa kontruksi bersertifikasi. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Proyek Pasar Badung tahap I yang digarap Nindya Karya akhirnya bisa rampung. Bahkan, penyerahan proyek dari rekanan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Denpasar lebih awal sehari dari jadwal yang ditentukan.

Kepala Disperindag Kota Denpasar I Wayan Gatra, Kamis (21/12) mengakui proses serah terima sudah dilakukan. Penyerahan tersebut tidak dilakukan secara seremonial, karena hanya tandatangan berita acara saja. “Kalau serah terima kan hanya tandatangan saja, tidak perlu ada seremonial. Berbeda bila saat peresmiannya,” kata Gatra.

Baca juga:  Kelola Danau Beratan, Pemkab Tabanan Masih Tunggu Proses Hibah dari Pusat

Rampungnya proyek tahap I ini, kata Gatra, akan dilanjutkan dengan proses hibah ke pusat. Mengingat, sebelum adanya proses hibah, maka Pemkot belum bisa melanjutkan pembangunan tahap berikutnya. “Kami sudah sempat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, agar proses hibah ini bisa lebih cepat selesainya,” katanya.

Menurut Gatra, hibah yang nilainya di atas Rp 10 miliar, harus mendapat persetujuan dari Presiden. Karena itu, dipastikan akan memerlukan waktu yang cukup lama. “Untuk hibah ini tentu tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat, pasti menghabiskan waktu bulanan, tiga bulan atau bahkan bisa enam bulan,” jelasnya.

Baca juga:  Jelang Pelantikan Presiden, Penglingsir Puri Tolak Demo Anarkis

Sambil menunggu proses hibah selesai, pihaknya akan melanjutkan untuk proses tender tahap berikutnya. Mengingat, proses tender ini juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa mendapatkan pemenangnya. “Jadi saya kira April baru bisa ada kelanjutannya lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira mengatakan, pembangunan Pasar Badung yang menggunakan beton pabrikan perlu diperjelas kekuatannya. Artinya, sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan keamanan terhadap penggunaan bahan-bahan pabrikan tersebut. “Mungkin nanti kami minta Komisi III untuk melakukan pemantauan ke lapangan,” jelas Wandhira.

Baca juga:  Pemkab Badung Serahkan Hibah Rp2 Miliar ke Pura Sanatanagama UGM

Di sisi lain, Direktur PD Pasar A.A.Ngurah Yuliarta mengatakan, pembangunan Pasar Badung tahap pertama sudah selesai. Hanya, ada beberapa yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan para pedagang. Terutama untuk meja, tidak diperlukan penyekat. “Nanti untuk tahap kedua ini akan kita usulkan seperti itu,” ujar Yuliarta yang mantan Kepala Bagian Pengawasan PD Pasar ini. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *