petani
Ilustrasi. (BP/dok)
TABANAN, BALIPOST.com – Duka menyelimuti salah satu rumah di jalan Debes Gang VI, Banjar Taman Sari, Desa Delod Peken, Tabanan. Pasalnya, I Kadek DP (20), pemuda yang masih berstatus mahasiswa semester VI di salah satu perguruan ternama di Denpasar ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar rumahnya, Kamis (16/11).

Menurut Restu dan Mahesa, kedua rekan korban, mereka kaget mendengar berita DP meninggal dunia dengan cara tidak wajar. Apalagi, komunikasi antara mereka tetap terjalin baik hingga malam hari sebelum akhirnya paginya korban ditemukan gantung diri. “Semalam kami masih ngobrol terkait rencana manggung di kegiatan festival di Pantai Yeh Gangga via Line, tetapi kami kaget setelah tahu kejadian pagi ini,” beber Restu.

Kejadian ini juga mengagetkan seluruh keluarga besarnya. Apalagi korban dikenal sosok periang dan gemar bermain musik. Hampir seluruh keluarga dan teman-teman korban pun mengakui tidak ada firasat apapun sebelum kejadian tersebut.

Baca juga:  Satu-satunya di Bali, RSUP Prof. Ngoerah Miliki CT Scan Dual Source

Paman korban, Kadek Edi Saputra, tidak menyangka keponakan tersayangnya nekat mengambil jalan pintas. Bahkan ia mengaku tidak ada permasalahan apapun di keluarga yang menyebabkan korban nekat mengakhiri hidupnya. “Dia ini (korban, red) orangnya periang, jarang mengeluh, entah kenapa sampai dia nekat, kami juga kurang tahu,” ucapnya.

Ia pun mengatakan, jika istrinya Putu Herlina yang melihat korban pertama kali. “Usai antar anak olahraga di lapangan, seperti biasa istri saya mampir ke sini, karena udah seperti anak sendiri,” katanya ditemui di rumah orangtua DP.

Sementara itu Kapolsek Kota Tabanan, Kompol Surya Atmaja saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kasus gantung diri. “Iya benar, ada laporannya, petugas juga sudah ke lokasi untuk olah tkp,” ucapnya.

Baca juga:  Dokter Diduga Tewas Gantung Diri di Hotel

Dilaporkan sekitar jam 07.00 wita, saksi yang juga tante korban Luh Putu Herlina menanyakan keberadaan korban pada ibu korban. Selanjutnya Herlina melihat kamar korban terkunci dari dalam.

Ia pun kemudian berusaha melihat lewat jendela, namun didapati tempat tidurnya kosong, saksi pun berusaha mencari keberadaan korban di tempat lain. Sayang tidak juga ketemu, karena penasaran, ia pun kembali melihat ke kamar korban lebih teliti lewat jendela, dan sontak kaget melihat korban dalam keadaan tergantung.

Mendengar adanya teriakan, tetangga rumah korban, Ida Bagus Mieka kurniyasa bersama sejumlah warga mendobrak pintu kamar, dan berupaya memotong tali ikatan. selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Tabanan, sayangnya korban tidak bisa diselamatkan dan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Baca juga:  Ratusan Atlet Bulutangkis Terjun di Kejurprov PBSI Bali di Klungkung

Masih diliputi rasa duka yang mendalam, kedua orang tua korban saat ditemui di kamar jenasah rumah sakit Tabanan mengaku tidak tahu apa permasalahan yang menyebabkan putra keduanya tersebut nekat mengakhiri hidupnya. “Tidak tahu, apa beban kuliah atau apa, karena anak saya ini orangnya periang tidak pernah tampak ada masalah apapun, hanya saja dua hari lalu korban mengaku sakit, dan tampak seperti orang inguh,” beber ayah korban yang tidak mau disebutkan namanya.

Terkait kejadian ini, keluarga besarnya akan rembug terlebih dahulu untuk pelaksanaan upacara bagi putra keduanya. “Saya mohon doanya saja, semoga anak saya bisa tenang dan mendapatkan tempat yang baik di sana,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *