Seorang pengungsi dipotong rambutnya pada Sabtu (21/10). (BP/yud)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Anak-anak di Pengungsian UPTD Pertanian, Rendang, tampak sumringah pada Sabtu (21/10). Para anak-anak ini, terutama yang laki-laki, nampak berkerumun dan mengikuti seorang pria yang tak lain adalah tukang potong rambut yang didatangkan khusus untuk mereka.

Sambil terus mengikuti pria tersebut, mereka tak henti-hentinya minta layanan potong rambut. Akhirnya, antrelah mereka secara rapi sambil menunggu giliran potong rambut.

Potong rambut ini merupakan salah satu layanan yang diberikan Kelompok Media Bali Post yang menyalurkan dana dari pembaca Bali Post dan pemirsa Bali TV di Rendang pada Sabtu itu. Selain itu, dibagikan pula bakso gratis dan pelatihan memasak pecel lele. Dan menyerahkan bantuan logistik dari pembaca setia Bali Post.

Baca juga:  Hari Ini Bandara Ngurah Rai Bali Ditutup 24 Jam lagi, Wisatawan Diminta Bersabar

Ketua WHDI Bali Nyonya Bintang Puspayoga, Nyonya Seniasih yang juga istri Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, dan anggota WHDI serta jajaran muspika Karangasem juga hadir dalam pemberian bantuan itu.

Salah seorang anak yang dipotong rambutnya, I Putu Merta Yasa (11) mengatakan kalau di sekolah dirinya memang sudah disuruh oleh gurunya untuk memotong rambutnya. Tapi karena belum sempat, akhirnya dirinya belum sempat potong rambut. “Ya baru potong rambut. Di sekolah memang sudah disuruh potong. Tapi baru sekarang dapat potong tambut. Kebetulan ada potong rambut gratis. Jadi tidak usah ke tukang cukur lagi,” ucap siswa kelas IV itu.

Baca juga:  Percepat Perekaman E-KTP, Disdukcapil Bangli Buka Layanan Sabtu dan Minggu

Sementara itu Camat Rendang, I Wayan Mastra mengucapkan banyak terima kasih kepada Kelompok Media Bali Post yang sudah memberikan bantuan logistik, bakso gratis, dan potong rambut gratis. “Saya sebagai Camat Rendang mewakili masyarakat pengungsi mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang telah diberikan ini. Semoga dengan bantuan ini, mampu sedikit meringankan beban warga yang ada di pengungsian,” ucap Mastra. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Permudah Pencairan BOS, Siswa Pengungsi Dibuatkan Sekolah Khusus
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *