Raja dan Ratu Belgia tiba di lokasi pembukaan Europalia Arts Festival Indonesia. (BP/ist)
BRUSSEL, BALIPOST.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan promosi di perhelatan Europalia Arts Festival Indonesia 2017 yang berlangsung di Belgia sejak tanggal 10 Oktober 2017 hingga 21 Januari 2018, mendatang.

Even yang juga bekerjasama dengan pemerintah Belgia itu dijadikan “alat pancing” untuk menarik wisatawan mancanegara. Mengingat wisman asal Eropa selama ini sangat potensial.

“Meskipun Europalia lebih banyak menampilkan budaya tapi kegiatan itu juga tak lepas dari produk pariwisata,” kata Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana yang didampingi Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Ni Wayan Giri Adnyani di Brussel, Belgia, Sabtu (14/10).

Pitana berharap dengan mempromosikan Wonderful Indonesia di kegiatan ini, pada akhirnya akan meningkatkan citra kekayaan dan keragaman budaya Indonesia yang pada akhirnya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Eropa.

Baca juga:  Presiden Jokowi meminta "Presiden Jokowi" Promosikan Pariwisata Indonesia di Hongkong

“Atas kerja sama Pemerintah Kerajaan Belgia dan Pemerintah Indonesia, potensi seni dan budaya nasional ini diresmikan dan dimulai di Brusels, Belgia, dalam Festival Seni Europalia Indonesia selama 104 hari, dimulai 10 Oktober 2017 hingga 21 Januari 2018,” katanya.

Indonesia dalam perhelatan seni dan budaya multidisiplin bergengsi terbesar yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali ini. melibatkan lebih dari 486 seniman dan budayawan Indonesia pada 226 program acara di beberapa kota di Belgia dan juga enam negara Eropa lain yakni Inggris, Belanda, Jerman, Austria, Prancis dan Polandia.

Beberapa artefak kuno yang ditampilkan di sana, antara lain, terbuat dari kayu, perunggu, emas, perak, dan batu, seperti dari Sumateta Utara, Sulawesi Selatan, Jawa, NTT, NTB, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua.Tidak hanya itu, sejumlah tari tradisional Indonesia juga dipertontonkan mulai dari Nani Topeng Losari, Suara Papua, dan Saman Gayo Lues.

Baca juga:  Sambil Tancap Gas, ERCI DC Promosikan Tanjung Lesung

Dari sisi pariwisata, ucap Pitana, kebudayaan merupakan salah satu potensi dan kekuatan Indonesia sebagai destinasi wisata, khususnya wisatawan asal Eropa sehingga kegiatan ini harus dikomunikasikan lebih luas ke negara sumber pasar wisatawan mancanegara, khususnya wilayah Eropa.

Manfaat Europalia dijadikan ajang promosi pariwisata disebabkan 60-65 persen wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia tertarik alam dan budaya, sementara sisanya untuk tujuan olahraga.Jadi festival itu memang tepat untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia.

Baca juga:  Long Weekend, PT KAI Tambah Jumlah Perjalanan Kereta Api  

“Europalia sebenarnya bukan ajang promosi pariwisata bagi Indonesia karena ajang pameran wisata terbesar sesungguhnya adala ITB Berlin di Jerman setiap Maret dan WTM di Inggris setiap November,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri menyatakan Eropa di-treat sebagai satu pasar, satu negara, sehingga kegiatan promosi lebih efektif. Tahun 2016 jumlah wisman dari seluruh Eropa sebanyak 1.644.827, tahun 2017 hingga Juni: 818.113, growth 17%. Target 2017 adalah 2 juta wisman.

“Average Revenue Per User (ARPU) wisman Eropa rata-rata sebesar US$1.600, jika target 2 juta wisman, maka devisa yang masuk sebesar US$ 3,2 Milliar,” kata Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *