Arsip foto - Sejumlah pedayung memacu dayung saat perlombaan Pacu Jalur memperingati hari jadi Kabupaten Kuantan Singingi ke-11, di Kuansing, Riau, Senin (11/10/2010). (BP/Ist)

JAKARTA, BALIPOST.com – Tradisi Pacu Jalur dari Provinsi Riau masuk dalam agenda Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan acara serta upaya mempromosikan pariwisata Indonesia ke kancah global.

“Sebelum viral, Kementerian Pariwisata sudah mendukung event Pacu Jalur. Sehingga salah, jika ada anggapan kami lambat memberikan dukungan untuk event tersebut dan baru bekerja setelah event tersebut viral di media sosial,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (16/7).

Menanggapi antusias masyarakat seluruh dunia terhadap aura farming Pacu Jalur, Widiyanti menyampaikan bahwa fenomena ini menunjukkan bahwa kekayaan budaya Indonesia memiliki keunikan dan daya tarik. Budaya tradisional juga bisa relevan dan viral, apalagi ketika dikemas dengan baik di era digital.

Festival Pacu Jalur menjadi salah satu dari empat acara dari Provinsi Riau yang terpilih sebagai KEN 2025, salah satu program strategis Kementerian Pariwisata dalam mendukung penyelenggaraan acara-acara berkualitas dan memiliki ciri khas Indonesia, sejalan dengan program prioritas acara ber-IP Indonesia.

Baca juga:  Saat Kampanye dan Kertas Suara, Rano Karno Dibolehkan Pakai Nama "Si Doel"

Ia mengatakan dukungan terhadap Pacu Jalur melalui agenda KEN sudah dilakukan sejak tahun 2022.

Pada penyelenggaraannya tahun ini, Kementerian Pariwisata memberikan dukungan berupa digencarkannya promosi melalui owned-media KEN, Wonderful Indonesia, Pesona Indonesia dan Event by Indonesia dengan pembuatan konten-konten di media sosial dan juga tap in comment di akun-akun besar yang mengunggah tentang aura farming.

Kementerian Pariwisata pun terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah sebagai penyelenggara untuk meningkatkan kualitas acara, di antaranya koordinasi bertahap dengan penyelenggara terkait persiapan, mendukung sarana dan prasarana, pendampingan penguatan manajemen acara dan mitigasi risiko serta melakukan pemantauan evaluasi untuk menganalisa dampak acara.

Selain itu, Kementerian Pariwisata melalui program KEN juga telah berkolaborasi dengan industri pariwisata seperti online travel agent (OTA) Atourin dalam melaksanakan promosi event KEN bersama dan membuat paket perjalanan ke Festival Pacu Jalur melalui program Open Trip With (OTW) KEN untuk menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Baca juga:  STP Bali Kampiun Lomba Ide Bisnis Bidang Pariwisata 2017

“Dengan masuknya Pacu Jalur dalam Karisma Event Nusantara, berarti event ini sudah dikurasi oleh Kementerian Pariwisata. Sehingga, Pacu Jalur mendapat bantuan promosi dan insentif dukungan,” ujar dia.

Pacu Jalur, menurutnya, jadi momentum positif untuk memperluas daya jangkau promosi pariwisata Indonesia. Viralnya tren aura farming Pacu Jalur di Kuantan Singingi sebagai kesempatan untuk mendorong dan mengamplifikasi promosi acara-acara IP Indonesia dari seluruh nusantara.

Khususnya Festival Pacu Jalur tradisional, sebagai daya tarik bagi wisatawan untuk datang, melihat acara dan merasakan langsung pengalaman wisata budaya dan olahraga tradisional di Indonesia.

Ia menyebut pelaksanaan Pacu Jalur tahun ini berpotensi memberikan kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata untuk Provinsi Riau. Data dari Dinas Pariwisata Provinsi Riau memprediksi adanya lonjakan jumlah wisatawan sebesar 30 persen dibandingkan dari tahun sebelumnya.

Ketua Event Pacu Jalur 2025 Werry Ramadhana Putera sebelumnya juga mengatakan bahwa acara membawa dampak positif terhadap ekonomi daerah dengan perputaran uang diperkirakan mencapai Rp75 miliar. Hal serupa juga dikatakan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau yang memprediksi kemungkinan naiknya okupansi hotel dan homestay di Pekanbaru dan Kuansing.

Baca juga:  Sebelum ke Yogyakarta, Obama Rafting di Sungai Ayung Bali

​​Pacu Jalur merupakan tradisi budaya yang diwariskan secara turun temurun sejak abad ke-17. Dahulu masyarakat Kuantan Singingi menggunakan perahu besar sebagai alat transportasi mengangkut hasil panen, dan ketika mereka mengangkut hasil panen menuju ke kampung, mereka berpacu siapa yang duluan sampai ke kampung dan kebiasaan ini berkembang menjadi pacu jalur.

Festival Pacu Jalur juga sudah menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang unik dan autentik. Dari sisi atraksi, tradisi memadukan olahraga tradisional, kekompakan komunitas, dan kearifan lokal.

Gelaran Pacu Jalur tahun ini dikabarkan akan diselenggarakan pada tanggal 20 sampai 24 Agustus 2025 di Tepian Narosa Kota Teluk Kuantan, Riau. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN