MAKASSAR, BALIPOST.com – Ajang “Makassar International Eight Festival and Forum (F8)” resmi dibuka, Rabu (8/9) malam di Pelataran City of Makassar Anjungan Losari, Kota Makassar. Pembukaan berlangsung meriah dengan dihadiri lebih dari 5.000 undangan serta disaksikan seluruh masyarakat Makassar yang telah disuguhkan berbagai acara sejak sore hari.
Selama sepekan ke depan hingga 9 September 2017, para pengunjung akan dimanjakan berbagai gelaran ekonomi kreatif yang dijamin membuat siapapun yang datang bakal terkesima. Mulai dari film, fashion, food and fruit, folk, fine art, flora dan fauna serta fusion.
Rangkaian acara pembukaan digelar sejak sore hari ketika langit kota Makassar diisi dengan aksi terjun payung dari Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan Jupiters Aerobatik Team TNI Angkatan Udara yang begitu memukau. Tidak hanya sampai di situ, setelah 15 menit meliuk-liuk indah, giliran Flying Pass pesawat Sukhoi yang menutup sore yang indah di Pantai Losari.
Pada malam harinya, baru acara resmi pembukaan digelar. Diawali dengan pertunjukan musik tradisional yang dibawakan 1.700 siswa dan siswi kota Makassar. Para pelajar yang terdiri dari TK, SD hingga SMP memainkan alat musik berupa 200 kecapi, 200 rabat dan 200 gendang.
Penampilan semakin meriah ketika pertunjukan musik itu dikombinasikan dengan tarian dan lagu khas daerah Bugis Makssar. Di antaranya tarian Gandrang Bulo dan lagu tradisional Paramata Benko. Para penari laki-laki mengenakan kostum pakaian adat Makassar dan Songko Passapu sedangkan penari perempuan mengenakan Baju Bodo.
Lagu “Indonesia Raya” lantas dibawakan dengan apik sehingga membuat seluruh tamu undangan dan masyarakat yang hadir terkesima.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, kegiatan F8 merupakan ajang kolaborasi seniman lokal bersama pemerintah kota Makassar.
“F8 menjadi panggung akbar bagi kita semua. Seniman, sineas, fotograter, penulis, komunitas, dan semua potensi dielaborasi mengjasolan karya yang dapat dinikmati masyarakat,” ujar Danny Pomanto.
Turut hadir dalam acara pembukaan Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI Triawan Munaf, Perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, pejabat Kementerian Pariwisata yang diwakili Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Putu Ngurah dan pejabat unsur Forkopimda Sulsel serta delegasi dan duta besar dari berbagai negara.
Selain itu Bupati Gowa Adnan Puritcha, Wakil Bupati Soppeng Supriansyah, tokoh Masyarakat yang juga Ketua PMI Sulsel Iksan Yasin Limpo dan beberapa tamu undangan dari berbagai daerah.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf mengatakan sangat terkesima dengan penyelenggaraan F8 yang menghadirkan potensi ekonimi kreati di Indonesia yang begitu besar yang dapat menjadi potensi kuat memantik wisatawan.
“Ini betul-betul menjadi wadah yang menunjukkan bahwa ekonomi kreatif punya daya tarik di Indonesia,” ujar Triawan.
Ia mengatakan, Bekraf memiliki visi membangun Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia menuju ekonomi kreatif pada 2030. Ada 16 subsektor dari industri kreatif yang menjadi fokus untuk dikelola dan dikembangkan.
“Semua visi dan misi ini diterjemahkan dalam satu kegiatan yang digelar oleh Pemkot Makassar dalam bentuk kegiatan F8. Ini adalah kegiatan satu-satunya di Indonesia yang menggabungkan semua tugas Bekraf,” ujarnya.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yassin Limpo mengparesiasi kegiatan yang memasuki tahun ke-2 penyelenggaraan. Menurutnya Sulawesi Selatan, khususnya Makassar kaya akan kultur dan budaya.
“Sehingga dapat menjadi atraksi menarik yang dapat menarik wisatawan. Ini juga merupakan acara tahunan pariwisata dari Sulawesi Selatan,” kata Syahrul Yassin Limpo.
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, penyelenggaran F8 menunjukkan bahwa Makassar atau Sulawesi Selatan merupakan destinasi yang menarik. Wilayah ini sangat kaya dengan daya tarik alam, budaya serta daya tarik wisata buatan.
“Event ini tahun sebelumnya sukses. Dari target 60 ribu dapat menembus 300 ribu pengunjung. Tahun ini ditargetkan mencapai 1 juta, dan saya yakin bisa tercapai,” ujar Esthy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji penyelenggaraan “Makassar International Eight Festival and Forum (F8)”. Ia mengatakan, dirinya merupakan salah satu orang yang sangat percaya bahwa ekonomi kreatif termasuk pariwisata di dalamnya akan menjadi koor ekonomi bangsa.
“Inilah yang harus terjadi di daerah. Terutama yang mempunyai potensi pariwisata dan sudah menempatkan diri sebagai destinasi pariwisata,” kata Menpar. (kmb/balipost)