BANGLI, BALIPOST.com – Meningkatnya aktivitas Gunung Agung di Karangasem sejak lebih dari sepekan terakhir berdampak pada pemasaran ikan mujair yang dihasilkan petani ikan keramba jaring apung (KJA) di Danau Batur Kintamani. Diungkapkan petani ikan di Desa Buahan yang juga Ketua Himpunan Nelayanan Seluruh Indonesia (HSNI) Kabupaten Bangli Made Antara, pemasaran ikan khususnya ke wilayah Karangasem kini tersendat.

Dampaknya omzet petani ikan dan saudagar/pengepul pun turun hingga 60 persen. Diwawancara, Kamis (28/9), Antara mengatakan selama ini ikan yang dihasilkan petani ikan di Danau Batur dipasarkan oleh saudagar ke berbagai daerah, salah satunya wilayah Karangasem.

Baca juga:  Diskes Pantau Kesehatan Jemaah Haji 

Di bumi lahar itu, ikan mujair Kintamani banyak diserap oleh rumah makan dan warung-warung makan yang menyediakan menu masakan ikan. Sebelum adanya peningkatan aktivitas Gunung Agung, Antara mengungkapkan jumlah ikan yang bisa diserap saudagar ikan mencapai 1 ton dalam satu kali masa panen.

Namun belakangan tepatnya sejak Gunung Agung ditetapkan dalam level awas Jumat (22/9), penyerapan ikan dari saudagar ke petani menurun drastik. Itu terjadi karena pasar ke Karangasem yang biasa disasar para saudagar saat ini mati suri. “Sekarang ngeluarin ikan dua kuintal dari KJA saja susah,” terangnya.

Baca juga:  BPBD Jembrana Segera Data Pengungsi KRB II dan III

Kondisi seperti ini tak hanya dialami dirinya namun juga petani ikan lainnya di Danau Batur. Antara mengatakan untuk menyiasati kondisi pasar di Karangasem yang mati suri, pihaknya bersama saudagar ikan akan berusaha mencari celah untuk memasarkan ikan ke kabupaten lainnya.

“Kalau hanya mengandalkan pasar lokalan di Kintamani dan Bangli saja sangat kecil. Kita akan berusaha cari celah ke kabupaten-kabupaten lainnya,” jelasnya. Dengan kondisi seperti ini pihaknya pun berharap pemerintah untuk ikut turun tangan membantu petani ikan di Danau Batur. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Rencana Revitalisasi Pasar Seni Sukawati Tak Jelas
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *