pengungsian
Seorang bayi yang ikut di pengungsian. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Terdapat tiga bayi dari Banjar Pengalusan, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem yang ikut diungsikan. Bayi yang baru beberapa bulan ini pun harus berdesakan dengan pengungsi lain di rumah I Wayan Tumbuh, Banjar Puakan, Desa Taro, Tegalalang.

Selain tempat yang kurang representative, bayi ini juga kekurangan logistik. Tiga bayi yang ikut diungsikan akibat Bencana Gunung Agung ini. Diantaranya Komang Danu yang baru berumur satu bulan, Ni Komang Yanti yang sudah menginjak usia 8 bulan dan terkhir Ni Luh Okta yang sudah berusia 12 bulan. “Sampai saat ini kondisi ketiga bayi masih sehat,“ ucap Kadiskes Gianyar Ida Ayu Cahyani usai melakukan pemeriksaan di rumah I Wayan Tumbuh.

Baca juga:  Data Pasien COVID-19 di Bali Diduga Bocor, Memang Mau Diapain Datanya?

Kadiskes menyatakan bayi memang tidak cocok untuk lingkungan pengungsian, karena kondisi tubuh masih rentan. Sebab itu pihaknya pun sudah menyiapkan tempar khusus untuk bayi dan ibunya. “Termasuk kelengkapan bayi semua akan kita siapkan seperti popok biskut dan lainnya, makanya nanti mereka kita rawat di rumah Kader yang ada di Desa Taro,“ jelasnya.

Disinggung apakah balita turut dirawat, Ida Ayu Cahyani mengatakan hanya bayi dibawah satu tahun yang akan tangani khusus. Sementara untuk lanjut usia (lansia) hanya akan mendapat pengawasan ketat. “Lansia kita berikan pengawasan ketat, missal kondisi sakit tentu akan kita rujuk, atau kita arahkan ke puskesmas, “ katanya. (manik astajaya/balipost)

Baca juga:  Perlu Waktu 15 Tahun, Wujudkan Mimpi Limp Bizkit Manggung di Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *