Gde Pitana (tengah) saat memaparkan upaya Kemenpar untuk mencapai target 15 juta Wisman. (BP/son)
PALEMBANG, BALIPOST.com – Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (Deputi BP3M) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pemasaran pariwisata mancanegara kepada wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) untuk menjelaskan program penting seputar aktivitas marketing dalam rangka pencapaian target kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun ini. Acara sosialisasi yang dibuka sekaligus sebagai narasumber oleh Deputi BP3M Kemenpar I Gde Pitana ini berlangsung di Hotel Novotel Palembang, Senin (21/8).

Pitana yang didampingi Sekretaris Deputi BP3M Ni Wayan Giri Adnyani dan Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu menjelaskan, poin-poin penting seputar aktivitas marketing dan optimisme melalui serentetan program yang telah, sedang dan akan dilakukan selama 2017.

I Gde Pitana mengatakan, proyeksi wisman tahun ini adalah 15 juta atau naik 3 juta dari capaian tahun 2016 sebesar 12 juta. “Untuk mencapai target tersebut stategi pemasaran dan promosi pariwisata terus digencarkan. Untuk marketing strategy menggunakan pendekatan DOT (Destination, Origin, dan Timeline), strategi promosi dengan BAS (Branding, Advertising, dan Selling), strategi media dengan pendekatan POSE (Paid, Owned, Social Media, dan Endorser) terutama pada pasar utama di antaranya dengan berpartisipasi pada event pameran pariwisata internasional untuk mempromosikan Wonderful Indonesia,” kata Pitana.

Baca juga:  GOTF Targetkan Transaksi Rp 185 Miliar

Menurut Pitana, Menpar Arief Yahya sudah menetapkan target kunjungan wisman sebesar 15 juta, dengan asumsi perolehan devisa sebesar US$ 14,9 miliar tahun 2017. Ini akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan menghasilkan devisa sebesar Rp 280 triliun pada 2019 mendatang.

Pitana menjelaskan, strategi pemasaran dengan pendekatan DOT itu akan difokuskan pada 10 Bali Baru yang 3A-nya sudah siap, Akses, Amenitas, Akses. Diantaranya Great Jakarta; Great Bali; Great Kepri; Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang); Bunaken – Wakatobi Raja Ampat, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, dan Banyuwangi.

Baca juga:  Atraksi Wisata Baru buat Generasi Milenial Semarang dan Kendal

Target pasar utama adalah; Tiongkok, Singapura, Malaysia, Australia, dan Jepang. Kelima negara ini merupakan kontributor wisman terbesar bagi Indonesia.

Dalam enam bulan pertama; Januari sampai Juni tahun ini, kita mentargetkan 6,6 juta wisman dengan kontribusi terbesar dari 5 negara ini sebagai pasar utama. “Kami berhasil mencapai target kunjungan wisman Tiongkok pada semester I 2017 ini, data terakhir sebesar 996.968 melebihi target 960.000. Terjadi peningkatan signifikan sebesar 45.53 persen dari capaian 685.075 pada semester I 2016,” paparnya.

Baca juga:  Soal Wacana Pungutan 10 Dolar ke Wisman, Ini Kata Menpar

Sementara itu, jumlah Kunjungan Wisman periode Januari sampai Juni 2017 sebesar 6.478.069 orang. Angka tersebut menunjukkan terjadi pertumbuhan 15.18 persen dibanding periode yang sama pada 2016. “Dari data yang kami ambil dan kami olah bekerjasama dengan BPS dan Ditjen Imigrasi, 5.620.115 orang masuk melalui 19 pintu utama sedangkan 857,954 orang masuk melalui pintu lainnya,” jelas Pitana

I Gde Pitana mengatakan, tahun 2017 ini akan lebih fokus pada kegiatan hard selling. “Setelah dua tahun terakhir ini kami fokus membangun branding Wonderful Indonesia, pada tahun ini akan lebih fokus pada kegiatan hardselling dan kerjasama dengan airlines dan wholesalers,” ujarnya. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *