Ilustrasi. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Tol Bali Mandara sudah beroperasi empat tahun lalu. Sejak dibangun, transaksi nontunai di satu-satunya tol di Bali ini baru mencapai 14 persen.

Capaian transaksi nontunai itu lebih rendah dari Indonesia yang mencapai 23 persen. Menurut Direktur Utama PT. Jasamarga Bali Tol Akhmad Tito Karim gardu nontunai sudah disediakan di pintu masuk tol. Hanya saja, penggunaan transaksi nontunai dari 52.000 volume kendaraan yang melintasi tol per harinya baru sekitar 14 persen.

Namun, per 1 oktober nanti, ia mengatakan 100 persen transaksi akan menggunakan nontunai. Penggunaan transaksi nontunai di tol dipercaya lebih hemat waktu. Dengan transaksi uang elektronik (Unik), baik Brizzi, e-money, e- toll, tap cash, dan lainnya, transaksi pembayaran di tol hanya membutuhkan waktu 2 detik. “Kalau tunai, ngantre karena transaksinya di atas 8 detik,” ungkapnya.

Baca juga:  Transaksi Penebusan Barang di Pegadaian Meningkat

Dalam rangka persiapan tersebut, pihaknya telah menyiapkan mesin pembayaran yang prima serta satu petugas jaga untuk 3 gardu tol. Jasamarga Bali Tol memiliki 20 gardu di Jalan Tol Bali Mandara, 11 diantaranya telah merupakan gardu tol otomatis. Oktober nanti, semua gardu tol akan otomatis.

Masing-masing penerbit Unik juga mulai melakuan penjualan kartu di area tol. Bank penerbit Unik juga menyediakan tempat untuk top up saldo. “Saat melakukan pembayaran dengan Unik, pengendara juga bisa melihat saldo yang tersisa dari struk yang tercetak,” imbuhnya.

Baca juga:  Jaga Standar Layanan, Astra Motor Bali Apresiasi "Sales People" Terbaik

Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Bali, Azka Subhan mengatakan, pada 2011 nilai transaksi uang elektronik mencapai lebih dari Rp 981 triliun. Meroket tajam pada 2016 menjadi Rp 7.063 triliun. Di awal kuartal pertama tahun ini saja sudah mencapai Rp 2.858 triliun.

Pemimpin BRI Kantor Wilayah Bali, NTB dan NTT, Dedi Sunardi di tempat terpisah menyampaikan kesiapan BRI dalam menyukseskan Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) di tol. Berdasarkan hasil penjualan kartu yang dilakukan di tol selama seminggu adalah 1.200-an kartu. Ia memprediksi peningkatan penjualan kartu Brizzi karena adanya penggunaan nontunai di tol. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Jelang Lebaran, Ini Tarif Ketapang-Gilimanuk yang Baru
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *