Pilkada
Ilustrasi. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Munculnya sejumlah nama dalam polling RAKYAT BALI MEMILIH harus disikapi bijak oleh partai politik. Terlebih, muncul nama-nama di luar nonkader yang mendapat apresiasi dari masyarakat.

Fenomena ini harus mampu dilihat oleh parpol dalam menjaring calon pemimpin Bali ke depan. Salah seorang pengamat politik Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, SH., MH., Rabu (2/8) mengatakan, parpol harus melihat aspirasi masyarakat secara bijak. Karena masyarakat telah memunculkan nama-nama yang dinilai layak bagi mereka untuk memimpin Bali ke depan, baik itu dari kader maupun nonkader. “Kalau memang dari kader, berarti parpol berhasil dalam melakukan kaderisasi dalam mengantarkan kadernya menjadi politisi yang baik,” jelas Randendra yang juga Ketua Yayasan Handayani Denpasar ini.

Baca juga:  Januari 2018, Ekspor Ikan dan Udang Naik

Namun, bila nama yang muncul bukan dari kader, parpol harus rela mengesampingkan egoisme partai. Di sini parpol harus bersikap realistis dalam menyikapi suara masyarakat yang ada. “Perlu bersikap yang bijak dan meninggalkan egoisme partai, ketika kadernya kalah dengan nonkader,” ujarnya.

Dikatakan, dalam menyikapi proses pilkada, parpol harus jeli melihat tiga hal dasar dari seorang calon pemimpin yang akan diusung. Tiga hal itu, yakni kualitas, integritas, serta yang terpenting adanya kepercayaan publik terhadap calon.

Baca juga:  Ridwan Kamil Membuka Diri Untuk Pilpres

Bila ini sudah ada, maka tugas parpol untuk menaikan elektabilitas calon dalam menuju kursi kemenangan. “Karena kualitas biasanya tidak berbading lurus dengan elektabilitas. Untuk itu, bila calonnya sudah berkualitas, berikutnya menjadi tugas parpol meningkatkan elektabilitas calonnya. Karena ini semacam promosi,” jelasnya.

Sementara itu, mantan Ketua KPU Denpasar I Gede Rai Misno mengatakan, parpol harus mampu mengakomodir suara masyarakat yang berkembang. Sebab, untuk menjalankan salah satu fungsi parpol, yakni rekrutmen calon pemimpin, harus benar-benar dilakukan dengan bijak. “Aspirasi masyarakat harus menjadi acuan parpol dalam memilih calon-calon yang akan diusung dalam pilkada,” ujar Rai Misno. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Dua Pilkada di Bali Dibayangi Lawan Kotak Kosong
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *