I Ketut Kayana (BP/istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Seiring dengan akan berakhirnya masa bakti kepengurusan Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Bangli periode 2020-2025, telah dilaksanakan proses penjaringan calon Bandesa Madya dan jajaran prajuru lainnya untuk masa bakti mendatang.

Dari hasil penjaringan yang dilaksanakan oleh tim MDA provinsi, telah ditetapkan lima nama figur yang akan mengisi posisi Bendesa Madya serta empat prajuru lainnya di MDA Bangli.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelima nama yang telah ditetapkan sebagai calon Bandesa dan Prajuru Madya MDA Bangli masa bakti 2025-2030 yakni I Ketut Kayana yang saat ini menjabat Bandesa Madya MDA Bangli, I Nengah Miasa Petengen MDA Bangli yang juga Bandesa Adat Kubu, I Nyoman Wandri penyarikan MDA Bangli yang juga Bandesa Adat Pengiangan, Jro Saba, Sabha Desa Desa Adat Songan, dan I Made Yada yang saat ini petajuh II di MDA Bangli.

Baca juga:  Antisipasi Lonjakan Harga dan Inflasi, Disperindag Gelar Pasar Murah

Kelima nama tersebut nantinya akan mengisi lima posisi di MDA Bangli yaitu Bandesa Madya, Petajuh 1, Petajuh 2, Penyarikan Madya, dan Petengen Madya.

Bandesa Madya MDA Bangli I Ketut Kayana dikonfirmasi, Kamis (27/11) membenarkan bahwa tahapan penjaringan telah selesai. Proses penjaringan melalui tes tulis dan wawancara dilaksanakan oleh tim dari MDA Provinsi Bali.

Kayana menjelaskan bahwa mekanisme penentuan Bandesa Madya dan prajuru lainnya nantinya akan dilakukan melalui musyawarah antar calon. Musyawarah tersebut akan dilaksanakan paling lambat H-3 sebelum digelarnya Paruman Madya. “Paruman Madya rencana dilaksanakan 11 Desember,” jelasnya.

Baca juga:  Amankan Pendaftaran Paslon Pilkada, Polres Gianyar Turunkan Ratusan Personel

Paruman Madya akan melibatkan seluruh Bandesa se-Kabupaten Bangli, serta prajuru MDA di semua tingkatan (provinsi, kabupaten, dan kecamatan). Agenda utama dalam Paruman Madya ini mencakup tiga hal antara lain penyampaian pertanggungjawaban masa bakti yang akan berakhir, agenda kerja kedepan, dan penyampaian kepemimpinan hasil musyawarah.

Selanjutnya upacara mejaya-jaya (peresmian) akan dilaksanakan pada Desember, kemungkinan bertepatan dengan Tilem Kanem. “Jadwal itu masih dinamis tergantung situasi di lapangan,” kata Kayana.

Baca juga:  Erick Thohir Ungkap Tengah Dekati Dua Calon Pemain Naturalisasi

Menanggapi keikutsertaannya kembali dalam proses penjaringan, I Ketut Kayana menyatakan kesiapan untuk mengabdikan diri. “Kalau dibutuhkan masyarakat kami siap ngayah,” tegas mantan Bandesa Adat Sala itu. (Dayu Swasrina/balipost)

 

BAGIKAN