Para pemotor harus rela antre berjam-jam di bawah terik matahari untuk mencapai loket penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk saat mudik Lebaran. (BP/dok)
JAKARTA, BALIPOST.com – Pemudik yang menggunakan sepeda motor melintasi Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang mengalami penurunan. “Ada pergeseran tren pemudik, dari pengguna sepeda motor, tahun ini lebih banyak yang membawa mobil pribadi. Tingkat perekonomian alami kenaikan, ada yang membeli baru ataupun sewa mobil untuk mudik,” tutur GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Elvi Yoza dalam keteranganan yang diterima Bali Post Jakarta, Kamis (29/6).

Menurut Elvi, untuk total pengguna jasa yang menyeberang dari H-10 sampai dengan H+2 di Pelabuhan Ketapang, penumpang tercatat sebanyak 331.668 orang atau naik 2% dari tahun lalu sebanyak 324.507 orang; roda dua sebanyak 21.010 unit atau turun 13% dari tahun lalu 24.096 unit; dan roda 4 mencapai 53.142 unit atau naik 5% dari tahun lalu 50.573 unit.

Baca juga:  Cuaca Buruk, Pemudik Dianjurkan Menyeberang Pagi

Sedangkan pengguna jasa di Pelabuhan Gilimanuk, penumpang tercatat 562.564 orang atau turun 3% dari tahun lalu 579.298 orang; roda dua sebanyak 106.041 unit atau turun 5% dari tahun lalu 111.357 unit; dan roda 4 mencapai 67.787 unit atau naik 1% dari tahun lalu sebanyak 67.161 unit.

Sementara Dirut PT ASDP Ferry Indonesia Faik Fahmi mengatakan, ASDP menjamin ketersediaan sarana dan prasarana memadai selama layanan arus balik berlangsung. “Pengguna jasa diminta agar memanfaatkan layanan penjualan tiket online. Tidak hanya dapat mengurangi antrian pembelian tiket di pelabuhan, pemudik yang beli tiket online dapat menikmati jalur khusus di pelabuhan dengan waktu scan barcode lebih singkat, sehingga akses menuju kapal juga lebih cepat,” kata Faik.

Baca juga:  Arus Balik Mulai Padat

Christine menegaskan, PT ASDP menjadikan momen angkutan Lebaran 2017 untuk lebih meningkatkan kualitas layanan penyeberangan sehingga memberikan pengalaman perjalanan ferry saat mudik yang lebih berkesan tahun ini. “Tidak hanya tiket online berjadwal dan buffer zone, kami juga menyiapkan armada berkapasitas besar serta mengakselerasi kecepatan kapal sehingga waktu tempuh lebih singkat. Selain itu, demi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa, kami juga memisahkan (sistem klaster) untuk kendaraan dan pengaturan jalur antrian penumpang dan kendaraan demi ketertiban saat naik kapal,” jelas Christine. (Nikson/balipost)

Baca juga:  Pengetatan Mudik Dimulai 22 April! Adendum SE No. 13 Atur Tambahan Syarat Perjalanan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *