mudik
Aktivitas kapal di penyeberangan Ketapang - Gilimanuk. (BP/udi)
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Fenomena antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk ketika arus mudik, terus dicarikan solusi. Salah satunya, mendatangkan armada kapal berkapasitas besar. Selama arus mudik, dua kapal sapu jagat mulai diterjunkan di Selat Bali, Rabu (21/6). Dua armada kapal ini untuk memecah antrean panjang kendaraan dari dua sisi pelabuhan.

Dua kapal raksasa yang dikerahkan ini masing-masing KMP Porlink VII dari Lembar dan KMP Madani dari Bajo. Keduanya mampu menampung hingga 5000 penumpang dan 120 unit kendaraan campuran. “Mulai hari ini dua kapal besar kita kerahkan. Ini untuk mengurai antrean di Ketapang – Gilimanuk,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang – Gilimanuk Elvi Yosa.

Baca juga:  AKBP Bambang Kayun Ditahan, KPK Beber Konstruksi Kasusnya

Dua kapal milik PT ASDP ini akan dikerahkan di Selat Bali hingga H-1 Lebaran. Setelah itu kata Elvi Yosa akan dilihat perkembangannya. “Kalau memang masih dibutuhkan saat arus balik, akan kita pertahankan disini,” jelasnya.

Kapal sapu jagat ini kata dia pernah sukses mengurai antrean dengan cepat saat musim arus mudik 2015 lalu. Saat ini, PT ASDP mengerahkan 50 kapal di selat Bali. Dengan tambahan ini, jumlah kapal yang beroperasi kembali bertambah. Dari jumlah ini, setiap harinya sekitar 32 kapal yang beroperasi. Rinciannya, di dermaga ASDP 20 kapal, sisanya 12 kapal di dermaga LCM.

Baca juga:  Derita Sesak Napas, Lansia di Songan Gantung Diri

Menurut Elvi Yosa, arus mudik dari Bali masih terpantau normal. Belum ada antrean panjang di pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk. Pihaknya memprediksi puncak arus mudik akan berlangsung H-2 atau Jumat dan H-1 atau Sabtu. “Harapannya, dengan kapal sapu jagat ini, antrean tak sampai terlalu panjang di Gilimanuk,” jelasnya.

Sementara itu data dari posko angkutan mudik di Ketapang, hingga Rabu pagi, jumlah penumpang yang sudah menyeberang dari Bali ke Jawa mencapai 47.477 orang, kendaraan roda dua 13.952 unit dan roda empat 5.226 unit. Jumlah ini cenderung turun dibandingkan hari yang sama di tahun 2016. (budi wiriyanto/balipost)

Baca juga:  Sebelum Perpanjang PPKM Darurat, DPR Minta Pemerintah Sampaikan Hasil Evaluasi

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *