Sertifikasi
Made Suradnya. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Pasca mendapat sorotan dari tim saber pungli, pihak sekolah kini mulia berhati hati-hati mengambil kebijakan. Seperti pengadaan baju seragam setiap tahun ajaran baru yang rentan menjadi ajang praktek pungli.

Menghadapi keresahan ini, Dinas Pendidikan Gianyar mengintruksikan sekolah membentuk tim pengadaan. Pembentukan tim ini pun merupakan hasil kordinasi dengan Tim Saber Pungli Kabupaten Gianyar.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Drs I Made Suradnya MSi ditemui Senin (12/6) mengatakan, guna memperjelas urusan pengadaan seragam sekolah, Dinas Pendidikan Gianyar sudah berkordinasi khusus dengan Tim Saber Pungli Kabupaten Gianyar. “Kordinasi dengan tim saber pungli itu sudah kami laksanakan beberapa minggu lalu, untuk mengatasi keresahan sekolah serta agar tidak ada permasalahan dikemudian hari,“ katanya.

Baca juga:  2019, Badung Berencana Bangun 2 Gedung SMPN

Berdasarkan hasil rapat kordinasi dengan Tim Saber Pungli Kabupaten Gianyar, diberikan solusi agar seluruh sekolah di Kabupaten Gianyar membentuk Tim Pengadaan, yang nantinya membantu proses pengadaan seragam sekolah setiap tahun ajaran baru. “Tim ini tetap berkordinasi dengan Komite Sekolah, namun tidak sampai bersentuhan dengan guru-guru apalagi kepala sekolah,“ ucapnya.

Dikatakan jenis seragam sekolah yang bisa diadakan yakni Seragam Batik dan Seragam Olahraga. Selain itu orangtua siswa diharapkan mengadakan secara pribadi seragam putih merah untuk SD, maupun seragam putih biru untuk SMP.

Baca juga:  Optimis Dua Petembak Bali Masuk Timnas SEA Games

Suradnya menegaskan dalam dalam porses pembuatan seragam ini harus sama, antar sekolah yang satu dengan yang lain, khususnya masalah harga diharapkan untuk sama di seluruh Gianyar. “Harganya harus sama, silahkan komite berkordinasi memperoleh harga paling murah, nanti uangnya jangan melalui sekolah tapi langsung ke orang yang dipercayaan dalam pengadaan seragam ini,“ katanya.

Suradnya juga mengingatkan dalam proses pertanggungjawaban harus dibuatkan laporan detail. Hal ini guna menegaskan selama proses tersebut tidak terjadi pungutan liar. “Seragam yang sudah jadi, diserahkan dari komite ke sekolah. Sekolah nanti cuma membagikan saja. Yang jelas kalau ada sekolah yang macem-macem, silahkan nanti tanggung resiko,“ tandasnya.

Baca juga:  Aktivitas PTM 15 Sekolah di DKI Jakarta Dihentikan

Disamping itu Suradnya mengakui bahwa selama ini seluruh kepala sekolah di Gianyar mengaku resah untuk urusan pengadaan seragam sekolah ini. Satu sisi, seragam menunjukkan ciri khas sekolah sehingga harus sama antara satu siswa dengan yang lain. Sisi lain, sekolah tidak boleh sembarangan memungut sumbangan dari siswa pasca berlakunya Perpres ini. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *