SINGARAJA, BALIPOST.com – Event yang ditunggu-tunggu dalam hajatan Buleleng Education Expo (BEE) 2017 adalah adu kreativitas siswa melalui karya seni menggunakan bahan daur ulang. Dari BEE pertama hingga yang kedua tahun ini, kompetisi ini dikemas dalam Buleleng Recycle Carnival (BRC).
Tercatat sebanyak 26 orang peserta mengikuti eksibisi. Sebagian besar, sebanyak 16 peserta tersebut berasal dari Kiddy Club Singaraja, satu peserta utusan TK Mutiara, SD Katolik Karya satu orang dan Penyuluh Bahasa Bali Buleleng dua orang. Sedangkan, peserta yang mengikuti kompetisi ada 54 pasangan. Mereka itu wakil dari sejumlah sekolah, rinciannya wakil SD sebanyak 17 pasangan, SMP (25) dan SMA/SMK (12).
Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra mengatakan BRC tidak sekedar acara seremonial atau carnival yang hanya berjalan di panggung. Akan tetapi, media ini sebagai ruang bagi siswa mulai dari TK, SD dan SMP untuk memberikan edukasi terkait kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Terutama menumbuhkan kemauan untuk memanfaatkan sampah menjadi bahan yang lebih berguna, sehingga mencegah pencemaran lingkungan terutama akibat sampah plastik. Selain sasaran edukasi, Sutjidra menyatakan kegiatan seperti ini mendukung kebijakan pemerintah dalam masalah lingkungan dalam rangka mendukung program Buleleng Bebas Sampah Plastik.
Kepala Disdikpora Gede Suyasa mengatakan, tahun lalu peserta BRC didominasi oleh wakil SMA/SMK. Akan tetapi tahun ini karena kebijakan pengalihan SMA/SMK ke provinsi, wakil dari sekolah jenjang menengah itu turun drastis. “Yang menggembirakan ini pesertanya masih tinggi dan siswa dari TK sampai SMP ini mulai termotivasi dan bersaing. Ini artinya, sasaran untuk menggugah siswa mengolah bahan bekas menjadi karya bernilai seni mulai diikuti dan sasaran akhir bagaimana kesadaran menjaga kebersihan lingkungan bisa tercapai,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)
