nelayan
Perahu Selerek jenis purse seine yang biasa digunakan sebagai kapal tangkap di Selat Bali. Saat ini ada sekitar 140 kapal seperti ini. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com – Angin kencang yang belakangan sering menerjang Jembrana dan Selat Bali diprediksi masih terjadi hingga Agustus. Berdasarkan prakiraan dari BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana peluang munculnya angin kencang ini dari arah Australia. Sehingga yang terpengaruh awal adalah di perairan terutama untuk pelayaran.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana Rahmat Prasetya, Jumat (2/6) mengatakan munculnya angin kencang di Selat Bali hingga mengakibatkan kapal terseret ini masih berpotensi terjadi. Pada kondisi seperti ini, potensi angin kencang di laut cukup besar.

Baca juga:  Penilaian Tuntas, Ini 32 Nominasi Ogoh-ogoh di Denpasar

Angin kencang ini biasanya muncul pada siang hari hingga malam hari. Ketika pagi hari, hembusan angin cenderung mereda hingga pagi hari.

Biasanya situasi semacam ini akan berlangsung hingga bulan Agustus. Namun, munculnya angin kencang ini tidak terjadi setiap hari. Tetapi harus tetap diwaspadai oleh perahu atau pelayaran. Selain bagi kepentingan nelayan tangkap ikan, prakiraan BMKG ini juga menjadi acuan pelayaran di Selat Bali jalur Ketapang-Gilimanuk.

Baca juga:  Gelar Razia Prokes COVID-19, Jalan Protokol di Negara Disasar

Dampak angin kencang belakangan ini bukan hanya terjadi di darat seperti di Yeh Sumbul belum lama ini. Pada Kamis (1/6), kapal motor penumpang (KMP) Prathita IV di Selat Bali terseret arus akibat angina kencang. Dampaknya sejumlah kendaraan barang (truk) dan mobil ambruk saling timpa. Kejadian ini dikarenakan cuaca buruk yang terjadi di Selat Bali. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *