BANGLI, BALIPOST.com – Jalan longsor di Dusun Bantas, Desa Songan hingga kini belum diperbaiki pascabencana Songan pada Februari lalu. Terbaru, jalan longsor ini menyebabkan sebuah mobil pemedek berpenumpang empat orang yang hendak balik dari Pura Kayu Selem di Desa Songan, nyaris terperosok.

Menurut salah seorang warga Dusun Alengkong, Kardi, Jumat (28/4), peristiwa terperosoknya mobil pemedek itu terjadi pada Kamis (27/4) sore sekitar pukul 16.00 wita. Ketika itu mobil pemedek yang berasal dari Buleleng hendak balik usai bersembahyang dari Pura Kayu Selem.

Baca juga:  Angin Kencang Rusak Rumah di Budeng

Diduga karena sopir tidak menguasai medan ditambah kondisi jalan yang hampir sebagian sudah amblas, mengakibatkan ban depan bagian kiri dari mobil tersebut terperosok. “Beberapa warga yang mengetahui kejadian itu langsung membantu mengangkatnya sehingga tidak sampai jatuh,” jelasnya.

Ia mengatakan untuk menghindari kejadian serupa terulang, warga sudah meminta upaya perbaikan jalan penghubung menuju 12 dusun yang ada di balik bukit Desa Songan itu. Bahkan kata Kardi, sejatinya pemerintah sudah sempat menjanjikan untuk menyender kembali senderan jalan yang tergerus longsor tersebut.

Baca juga:  KPU Buleleng Kekurangan 175 Lembar Surat Suara

Janji itu disampaikan pemerintah pasca musibah tanah longsor menerjang beberapa rumah di Dusun Bantas. Penyenderan dijanjikan akan dilakukan pemerintah sebelum piodalan di Pura Kayu Selem berlangsung. “Tapi sampai sekarang belum kunjung disender. Badan jalan yang tersisa sekarang kurang lebih 1,4 meter,” ujarnya.

Kardi menjelaskan, jalan yang senderannya tergerus longsor tersebut merupakan satu-satunya jalan yang bisa dilalui untuk menuju dua belas banjar yang ada di balik bukit. Karena sampai saat ini jalan tersebut belum juga disender, warga termasuk pemedek yang akan ke Pura Kayu Selem pun cukup was-was untuk melaluinya.

Baca juga:  Nyoman Adnyana Meninggal, PDIP Bangli Belum Bahas PAW di DPRD Bali

Sejumlah pemedek yang membawa mobil, kata Kardi, ada yang memilih naik ojek dan berjalan kaki sejauh enam kilometer dari Pura Hulundanu ke Pura Kayu Selem karena takut melintas menggunakan mobil. “Kami harapkan pemerintah bisa segera memperbaiki jalan tersebut,” ujarnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *