seniman
Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata saat menyerahkan piagam seni wijaya kusuma kepada seniman. (BP/ist)

GIANYAR, BALIPOST.com – Sebanyak 21 orang seniman di Kabupaten Gianyar menerima Penghargaan Seni Wija Kusuma dari pemerintah Kabupaten Gianyar pada rangkaian peringatan HUT ke 246 Kota Gianyar di Balai Budaya Gianyar, Rabu (25/4) malam. Berbeda dari tahun sebelumnya, disamping pemberian Wija Kusuma, tahun ini untuk pertama kalinya diberikan penghargaan Parama Satya Budaya kepada 3 (tiga) orang tokoh masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, IGN Ngurah Wijana, penghargaan Parama Satya Budaya adalah penghargaan yang tertinggi yang diserahkan untuk pertama kalinya oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar kepada seniman, pelaku seni dan tokoh masyarakat.

Penghargaan Parama Satya Budaya diberikan kepada Drs. I Wayan Geria (maestro bidang kebudayaan), Prof.Dr. I Made Bandem,MA (maestro bidang seni musik/karawitan), dan Prof.Dr. I Wayan Dibia,SST.MA (maestro bidang seni tari). Mereka ini mendapat penghargaan Parama Satya Budaya, karena telah terbukti berkontribusi terhadap penggalian, penelitian, pembinaan, pengembangan dan pelestarian seni dan budaya berkelanjutan di Kabupaten Gianyar.

Ketiga maestro tersebut juga dianggap telah layak memenuhi kriteria sebagai penerima penghargaan Parama Satya Budaya, seperti memiliki kompetensi atau keahlian dibidangnya baik seni maupun budaya serta mampu menghadapi berbagai perubahan yang mungkin terjadi dalam melaksanakan profesinya.

Baca juga:  Denpasar Lelang Proyek Balai Budaya dan Gedung SMPN 13

Memiliki prestasi yang luar biasa yang dibuktikan dengan hasil karya baik cipta  dan gagasan yang diakui kualitasnya oleh masyarakat dan membawa pengaruh yang luas. Mempunyai dedikasi, rasa pengabdian dan komitmen yang kuat untuk melaksanakan profesinya. Mendapat pengakuan secara luas di masyarakat atas keberhasilannya di bidang profesi yang dijalaninya. Dan mereka itu memiliki integritas rasa tanggung jawab moral, kematangan sikap mental dalam menjalankan profesinya.

“Penghargaan Parama Satya Budaya tahun ini untuk pertama kalinya diberikan di samping penghargaan Wija Kusuma, tahun depan penghargaan tertinggi di bidang seni dan budaya ini akan rutin diberikan,” jelas IGN Wijana.

Sementara itu untuk penghargaan Seni Wija Kusuma, tahun ini ada 21 orang seniman se- Kabupaten Gianyar. Dari hasil yang dilakukan oleh tim seleksi, diputuskan penghargaan di berikan sesuai dengan bidang seni.

Ke 21 orang seniman tersebut adalah I Made Nada (seni karawitan) asal Lingkungan Kaja Kauh Abianbase Gianyar, Ni Ketut Suken ( seni drama gong) Link. Kaja Kauh Abian Base Gianyar, A.A Gede Putra Yasa (seniman karawitan) Banjar Petak Desa Petak Kaja Gianyar, I Ketut Cater,S.Sn (seni karawitan) Banjar Pinda Desa Saba Blahbatuh, I Gusti Agung Suadnyana, S.Skar (seni karawitan) Banjar Lod Peken, Desa Keramas Blahbatuh, I Ketut Nala (penempa keris) Banjar Babakan Desa Blahbatuh, Dewa Putu Kantor (seni lukis) Banjar Palak Desa Sukawati, I Made Subandi,S.Sn (seni karawitan) Banjar Buda Ireng, Desa Batubulan Kangin, I Ketut Wirtawan (seni tari) Br. Pekandelan, Desa Batuan Sukawati, Dr. Ni Made Wiratini,SST.MA (seni tari) Br. Sengguan Desa Singapadu, I.B Panca (seni patung uang kepeng), Banjar Batanancak Desa Mas Ubud, I Made Sukadana (seni tari) Banjar Kedewatan, Ubud, Dewa Nyoman Wartawa A.Md.Par,S.Sos (seni tari) Banjar Dauh Labak, Desa Singakerta, Ngakan Made Suastawa (seni kriya) Banjar Triwangsa Desa Bresela Payangan, I Wayan Sukarda (seni karawitan) Banjar Satung Desa Buahan, Payangan,  Dewa Ngakan Putu Putra Darmayasa (seni tari) Banjar Tiyingan, Desa Bukian Payangan, Jro Nyarikan Kiyah (seni tari) Banjar Pujung Kaja, Desa Sebatu tegallalang, I made Kerta (seni karawitan) Banjar Calo Desa Pupuan Tegallalang,  I Ketut Patut (seni patung) Banjar Sebatu Tegallalang, Dewa Ngakan Gede Suastika,S.Sn (seni pertunjukan) Banjar Intaran Desa Pejeng Tampaksiring dan I Nyoman Suteja Arimbawa (seni drama Gong) Banjar Umakuta, Desa Pejeng Kangin Tampaksiring.

Baca juga:  Diduga Sakit, Penumpang Meninggal Dalam Bus

Sementara itu Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata, seusai menyerahkan penghargaan kepada para seniman mengatakan, penghargaan Wija Kusuma maupun Para Satya Budaya merupakan wujud apresiasi pemerintah Kabupaten Gianyar kepada para seniman dalam upaya mereka melestarikan seni budaya dan telah menunjukan dharma baktinya kepada pemerintah, masyarakat dan seni itu sendiri. Dan kepada ketiga maestro penerima Penghargaan ParamaSsatya Budaya, Bupati Agung Bharata juga mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya, karena mereka telah mendarma baktikan karya dan pengetahuannya bagi pengembangan dan pelestarian seni budaya bali serta kemajuan peradaban baik tingkat lokal, nasional maupun internasional. (adv/balipost)

Baca juga:  Dua Pekan Dibuka, Monkey Forest Ubud Mulai Alami Peningkatan Kunjungan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *