Air Danau Batur meluap dan merendam lahan pertanian warga. (BP/ina)
BANGLI, BALIPOST.com – Air Danau Batur meluap sejak hampir dua bulan terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan puluhan hektar lahan pertanian yang ada di pinggir danau yang lokasinya di Kintamani itu terendam.

Berdasarkan pantauan Rabu (15/3) kondisi lahan pertanian yang terparah terendam air danau berada di wilayah Desa Buahan. Bahkan di salah satu titik, luapan air danau merendam seluruh lahan pertanian hingga ke pinggir jalan.

Salah seorang petani di Desa Buahan Ketut Sukarman mengatakan, meluapnya air Danau Batur disebabkan tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Kintamani sekitar Februari lalu. Tingginya curah hujan mengakibatkan volume air di danau bertambah hingga kemudian merendam hektaran lahan pertanian yang berisi tanaman cabai, tomat, kubis dan bawang.

Baca juga:  Kembali, Pengangkatan Angkat Air Danau Batur Diusulkan ke Pusat
Tak hanya di desa Buahan, luapan air danau juga disebutkan Sukarman merendam lahan pertanian di desa tetangga, Kedisan. Akibatnya, dirinya dan petani lainnya kini terpaksa menunda masa tanam bawang yang direncanakan berlangsung bulan ini.

Petani saat ini hanya bisa bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan pertanian yang masih tersisa. Sebagaimana pengalaman sebelumnya, luapan air danau Batur biasanya akan surut sekitar tiga bulan kedepan. “Harapan kami bisa segera surut, biar petani bisa menanam bawang,” ujarnya.

Sementara itu warga lainnya Made Antara menyebutkan, ketinggian luapan air danau di lahan pertanian warga mencapai hampir dua meter. Akibat terendamnya lahan pertanian, saat ini petani di desanya tidak bisa bercocok tanam dengan maksimal. “Dampaknya penghasilan petani menurun karena areal berkurang akibat terendam air danau,” ujarnya.

Mengingat air Danau Batur meluap terjadi berulang kali, mantan Perbekel Desa Buahan ini pun berharap ada langkah yang bisa dilakukan pemerintah. Untuk mengatasi kondisi yang terjadi sekarang, air danau Batur yang berlebih menurut Antara harus dialirkan dan dimanfaatkan dengan mesin. “Lumpur yang menyebabkan pendangkalan harus diangkat. Pembangunan embung di wilayah Suter, Abang Songan dan wilayah balik bukit perlu dilakukan untuk menampung kelebihan air danau,” kata Antara. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *