Yuana Sutyowati. (BP/ist)
BANDUNG – Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong tumbah berkembangnya Koperasi dan UKM di tanah air. Sektor usaha ini dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kesenjangan ekonomi masyarakat (gini ratio). Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha, Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati mengatakan hal itu saat memberikan kuliah umum kepada 250 mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Telkom University Bandung, Sabtu (11/3).

Kegiatan BEM KEMA Mahasiswa Telkom University ini mengambil tema “Aktualisasi BEM KEMA Tel-U sebagai wadah persatuan Kema Tel-U yang aktif dan berdaulat serta mampu bersinergi mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi dalam membangun kerakter yang berdaya saing global”.

Sebagai pelaku, KUKM berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menyerap tenaga kerja untuk sumber kehidupan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat termasuk solusi untuk masalah distribusi pendapatan masyarakat atau kesenjangan ekonomi.

Baca juga:  Kerajinan Napi LP Banyuwangi Diekspor ke Korea
Data BPS menyebutkan gini ratio penduduk di Indonesia sebesar 0,394 poin per akhir September 2016. Angka tersebut turun tipis 0,003 poin dari gini ratio pada Maret 2016 yang berada di poin 0,397.

Untuk gini ratio perkotaan, September 2016 tercatat 0,409, turun dibanding Gini Ratio Maret 2016 sebesar 0,410. Sedangkan di daerah pedesaan turun dari 0, 327 pada Maret 2016, menjadi 0,316 pada September 2016.

Menurut Yuana, peran pemerintah dalam hal pemberdayaan KUKM bertindak sebagai fasilitator, dinamisator dan regulator. Di dalam melaksanakan tugas ini, Kemenkop UKM bekerja sama dengan kementerian atau lembaga terkait baik lembaga pemerintah maupun non pemerintah. “Tugas pemerintah merumuskan kebijakan, koordinasi dan juga evaluasi,” tandasnya.
Sinergi

Tidak hanya itu, Kemenkop UKM juga bersinergi dengan BUMN. Seperti dalam program digitalisasi KUMKM, Kemenkop menggandeng Telkom berkerja sama dengan 49 Pusat Layanan Usaha Terpadu (Plut) di berbagai daerah. “Telkom yang sudah MoU dengan kami dalam rangka sinergi pendampingan Plut KUMKM melalui kampung UKM digital untuk implementasi digitalisasi KUMKM,” katanya.

Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang di hadapi oleh seluruh pemerintahan yang ada di dunia ini. Ia di pengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Faktor tersebut antara lain tingkat pendapatan.

Oleh karena itu, kemiskinan wajib untuk ditanggulangi, sebab jika tidak tertanggulangi akan dapat mengganggu pembanguan nasional. Dalam konteks ini, beberapa upaya yang tengah dilakukan oleh Kemenkop dan UKM adalah dengan menggerakkan sektor riil.

Upaya meningkatkan pertumbuhan wirausaha baru juga menjadi bagian terpenting dalam mengatasi masalah kemiskinan. Dalam hal ini Kemenkop UKM mengajak generasi muda terutama mahasiswa menjadi wirausaha melalui program wirausaha pemula (WP). “Dengan start up capital hibah, modal awal. Tetapi itu kita adakan melalui tahapan seleksi,” jelas Yuana. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *