Ilustrasi aktivitas bongkar muat di pelabuhan. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pada Januari 2019, impor produk mainan ke Bali meningkat 2.247% (yoy) dan 1.434% (mtm). Lonjakan impor mainan ini bukan dipengaruhi kebutuhan anak-anak yang meningkat.

Diduga adanya proyek pembangunan Trans Studio di Jalan Imam Bonjol, Denpasar, merupakan penyebab dari peningkatan impor mainan ke Provinsi Bali. Mainan yang diimpor seperti wahana boomerang coaster, kereta luncur, komedi putar, dan lainnya.

Baca juga:  Tertinggi Kedua di Bali! Bupati Suwirta Terima Piagam Penghargaan dari BPS 

Hal ini dibenarkan Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas Kantor Wilayah Bea Cukai Bali, NTB dan NTT, Wachid Kurniawan. Ia mengatakan terjadi peningkatan impor yang cukup signifikan pada produk mainan.

Lonjakan impor mainan mulai terjadi menginjak September dan Oktober 2018. Lalu pada November dan Desember 2018, impor mainan menurun dan kembali melonjak pada Januari 2019. “Tren tetap rendah hanya kisaran USD 580, USD 400. Tapi begitu menginjak September dan Oktober 2018 tinggi dan Januari 2019 naik lagi,” jelasnya Senin (11/3).

Baca juga:  Pergerakan Masyarakat Selama Lebaran Naik 45 Persen Dibandingkan 2022

Namun karena pembangunan Trans Studio yang mendatangkan berbagai wahana mainan bersekala besar melonjak pada awal tahun ini. “Importir banyak memasukkan mainan dari luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan jenis barang yang diimpor kebanyakan jenis produk mainan besar,” ungkapnya.

Kode barang yang diimpor kebanyakan kode HS (harmonized system) dengan kode 4 digit di awal 9508 yang berarti mainan secara umum. “Kebanyakan kode mainan yang diimpor yaitu kode HS 95089000 yang merupakan kode mainan dengan ukuran besar, seperti boomerang coaster, kereta luncur, komedia putar,” terangnya.

Baca juga:  BPS Mencatat Perekonomian Indonesia Tumbuh Postif

Importer mainan besar yang tercatat di Bea Cukai adalah PT Alfa Retailindo yang merupakan supplier dari Trans Mart dan Carrefour. “Untuk itu kami simpulkan jika lonjakan impor mainan ini untuk kebutuhan pembangunan Trans Studio di Bali,” tegasnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN