
LABUAN BAJO, BALIPOST.com – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo menutup sementara pelayaran kapal wisata maupun kapal lainnya ke Pulau Padar dan Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo (TNK) karena potensi cuaca ekstrem.
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Sabtu mengatakan penutupan sementara pelayaran itu juga dilakukan berdasarkan peristiwa kecelakaan kapal wisata pada Jumat (26/12) malam dan pengamatan dari pos pantau di Pulau Padar.
“Pada saat-saat tertentu itu akan ada gelombang swell yang tinggi dengan periode singkat, sehingga setelah berkoordinasi dengan semua unsur dan BMKG maka tadi malam kita keluarkan notice to mariner (NtM) yang menutup sementara pelayaran ke komodo dan ke Padar,” katanya dikutip dari Kantor Berita Antara.
Ia menambahkan tujuan larangan berlayar itu dikeluarkan sekaligus untuk memudahkan tim tanggap darurat atau Tim SAR gabungan melakukan pencarian dan evakuasi terhadap empat korban kapal tenggelam yang belum ditemukan di perairan Pulau Padar.
Tim SAR gabungan sebelumnya telah mengevakuasi sebanyak tujuh dari 11 penumpang kapal KM Putri Sakinah yang mengalami mati mesin dan tenggelam di perairan Pulau Padar pada Jumat (26/12) malam.
“Tujuan NtM lainnya adalah untuk menjaga keselamatan kapal-kapal, sampai nanti dinyatakan cuaca kembali aman,” katanya.
Stephanus menjelaskan dalam NtM yang dikeluarkan pada Jumat malam itu KSOP Labuan Bajo mengingatkan kapal-kapal yang berlayar di perairan Labuan Bajo dan perairan TNK agar memperhatikan prakiraan cuaca dan peringatan dini BMKG mulai tanggal 26 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026.
“Menghindari perairan yang berpotensi cuaca ekstrem di Labuan Bajo karena perkiraan gelombang tinggi, arus dan angin kuat,” katanya.
Ia juga meminta para nakhoda kapal agar tetap waspada dan memperhatikan cuaca melalui https://peta-maritim.bmkg.go.id/ofs/ dan memastikan kelaiklautan kapal serta berlindung jika cuaca buruk.
Ia juga mengimbau agar para nakhoda kapal berlabuh atau mooring di area yang terlindung dari gelombang tinggi dan arus kuat.
“Berkoordinasi dengan Syahbandar dan Basarnas jika mengetahui cuaca semakin memburuk,” katanya.
Ia menegaskan pelayanan surat persetujuan berlayar (SPB) dengan tujuan Padar- Komodo ditutup sementara sampai cuaca kembali membaik.
Sebelumnya, Tim Search And Rescue (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi tujuh dari total 11 korban kapal wisata yang tenggelam di Perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (26/12) malam.
“Tim SAR gabungan setelah menerima informasi langsung menuju lokasi menggunakan RIB Pos SAR Manggarai Barat,” kata Kepala Kantor Basarnas Maumere Fathur Rahman yang dihubungi.
Dua korban selamat merupakan wisatawan asing warga negara Spanyol. Sementara korban selamat lainnya yakni seorang pemandu wisata dan empat kru kapal.
“Sebanyak tiga orang penumpang dievakuasi oleh Kapal Nepton yang melintas dari Labuan Bajo ke Pulau Padar dan empat lainnya dievakuasi oleh Tim SAR gabungan,” ujarnya. (kmb/balipost)










