Menyambut KTT ASEAN, aksi bersih pantai dilakukan di kawasan pantai Labuan Bajo. (BP/Istimewa)

LABUAN BAJO, BALIPOST.com – Menyambut konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN yang digelar di Labuan Bajo, sejumlah pantai di kawasan itu dibersihkan. Telkomsel, melalui inisiatif Program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel Jaga Bumi menggandeng PlusTik menggelar aktivitas Beach Clean Up (pembersihan sampah) dan mengumpulkan sampah cangkang dan kemasan kartu SIM dari outlet penjual pulsa yang berada di sekitar Area Pantai Waecicu, Pantai Binongko, dan Pantai Pede, di Kawasan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan kegiatan ini digelar di 7-13 Mei. Diungkapkan, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, pada 2020 wilayah lautan Indonesia tercemar sekitar 1.772,7 gram sampah per meter persegi (g/m2) dan diperkirakan jumlah sampah di kawasan laut Indonesia secara keseluruhan sudah mencapai 5,75 juta ton.

Baca juga:  Diduga, Pemanfaatan Bahan Baku Berkualitas Rendah Picu Gangguan Ginjal Akut

Jenis sampah yang paling banyak ditemukan adalah sampah plastik, dengan bobot seberat 627,80 g/m2, atau 35,4 persen dari total sampah di laut Indonesia pada 2020. “Dengan mengedepankan program CSR yang mengedepankan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) melalui Telkomsel Jaga Bumi, kami terus berupaya mengambil peran terdepan untuk menggandeng seluruh elemen masyarakat membuka lebih banyak peluang dalam solusi pengelolaan sampah plastik guna menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan yang lebih baik,” ujarnya dalam rilis yang diterima.

Baca juga:  Karnaval Komodo 2017 Menduniakan Labuan Bajo

Dalam beach clean up yang pertama, berhasil dikumpulkan total 1,4 ton sampah, yang sepertiganya adalah plastik. Plastik yang biasa didaur ulang adalah high value plastic seperti kemasan air mineral, padahal yang banyak kami temukan adalah low value plastic seperti sachet, pouch, kemasan snack, dan lain-lain.

“Kami memiliki teknologi yang mengolah low value plastic tersebut menjadi produk akhir guna ulang seperti paving block hingga perahu,” jelas Reza Hasfinanda, CEO dan founder PlusTik.

Kegiatan pembersihan sampah, khususnya sampah berbahan plastik, pada tiga pantai tersebut juga melibatkan sejumlah komunitas pemuda lokal yang berada di Kawasan Labuan Bajo, seperti mahasiswa/i Politeknik eLBajo Commodus, Komunitas Komodo Sea Cleaners, dan Komunitas Plastic Man. Sampah yang berhasil dikumpulkan nantinya akan dipilah kembali dan diupayakan dapat didaur ulang oleh PlusTik menjadi barang yang bermanfaat lainnya.

Baca juga:  Tunggu Perpres BOP Tuntas, Labuan Bajo Terus Berbenah

Selain kegiatan pembersihan pantai, Telkomsel juga mendukung PlusTik untuk memproduksi 1.000 mobile phone holder yang seluruhnya terdiri dari material plastik daur ulang. Produk ini akan dibagikan sebagai cinderamata bagi para tamu, peserta delegasi, dan panitia KTT ASEAN 2023. (kmb/balipost)

BAGIKAN