Wisatawan dari Pulau Nusa Penida tiba di dermaga apung Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (26/12/2025). Berdasarkan data dari rekapitulasi pergerakan penumpang periode angkutan laut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Pelabuhan Sanur tersebut per tanggal 18-25 Desember 2025 tercatat sebanyak 36.118 penumpang berangkat ke Nusa Penida, Klungkung dan sebanyak 24.565 penumpang kembali ke Sanur, Denpasar. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana membantah Bali sepi dari kunjungan wisatawan selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

“Bali tidak sepi, tetap ramai. Hanya ada penurunan sedikit saja sekitar 2 persen,” kata Widiyanti, Jumat (26/12) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Menanggapi kabar Bali sepi pengunjung beberapa waktu belakangan, Widiyanti mengatakan bahwa penurunan kunjungan hanya terjadi dari sisi wisatawan nusantara (Wisnus).

Meski tak disebutkan jumlahnya, ia membeberkan faktor cuaca yang kurang baik membuat wisatawan nusantara memilih untuk berwisata ke destinasi lain yang ada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta.

Dari seluruh daerah yang disebutkan, Widiyanti menyoroti bahwa banyak wisatawan nusantara pergi ke Yogyakarta.

Baca juga:  Kemenpar Perkuat Penyediaan Informasi Pariwisata via Media Digital

Di sisi lain kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tetap meningkat. Berdasarkan data yang ia paparkan sejauh ini sudah ada 6,8 juta kunjungan. Angka itu sudah cukup mendekati jumlah yang ditargetkan yakni 7 juta kunjungan.

Sebelumnya, kabar serupa juga sudah dibantah oleh Gubernur Bali Wayan Koster. Ia menyampaikan bahwa lengangnya lalu lintas dan sepinya panggilan kerja para sopir pariwisata dipengaruhi oleh cuaca musim hujan yang memengaruhi aktivitas wisatawan di luar ruangan.

“Kan sekarang musim hujan, banjir, mungkin orang datang ke Bali tidak untuk jalan-jalan banyak yang istirahat, jadi ini datanya riil baik dari Angkasa Pura maupun dinas pariwisata,” ujarnya.

Baca juga:  Penuhi Kebutuhan Remitansi Pekerja Migran, BRI Andalkan BRIFast Remittance

Isu sepinya wisatawan mancanegara di periode akhir tahun juga diprediksi karena rendahnya okupansi dampak dari banyaknya wisatawan menggunakan fasilitas OTA AirBnB yang tidak membayar pajak dan sulit ditelusuri. Sehingga peningkatan jumlah wisatawan tidak sebanding dengan peningkatan hunian hotel restoran.

Kepala Dinas Pariwisata Bali I Wayan Sumarajaya menambahkan pemerintah tetap berusaha menciptakan pariwisata berkualitas dan bermartabat melalui koordinasi dengan berbagai pihak, instansi vertikal, perangkat daerah dan kabupaten, termasuk pelaku usaha agar pelayanan dalam pariwisata Nataru bisa lebih baik.

Meski kondisi cuaca di musim hujan akan sangat berpengaruh kepada kondisi pariwisata Bali, namun di beberapa tempat sudah ada peningkatan kegiatan.

Baca juga:  Bandara Ngurah Rai Terapkan Jalur Khusus untuk 4 Negara Ini

Sejauh ini Dispar bali sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak berkaitan dengan layanan pariwisata, seperti mengeluarkan imbauan menjaga kenyamanan dan keamanan di musim penghujan.

Sedangkan terkait jumlah kunjungan, ia menyebut sejak Minggu (14/12) jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sudah berada di angka 20 ribu per hari, naik dari hari-hari sebelumnya yang umumnya sekitar 17 ribu per hari.

“Sebetulnya sejak tanggal 14 Desember sudah ada peningkatan, untuk wisatawan asing sudah berada di atas 20 ribu per hari, demikian juga wisatawan nusantara sudah ada kenaikan sejak tanggal 19 Desember ini,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN