Beberapa wisatawan nusantara (wisnus) melihat-lihat produk UMKM yang ada di salah satu kios pedagang Pasar Kumbasari, Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali disebut mengalami kondisi relatif lebih sepi pada periode high season libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 jika dibandingkan dengan tingginya kepadatan wisatawan di sejumlah daerah di Jawa, khususnya Yogyakarta. Fenomena ini memunculkan berbagai spekulasi di ruang publik.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), mengakui bahwa kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) mengalami penurunan. Menurutnya, kondisi tersebut tidak terlepas dari berbagai faktor eksternal.

Salah satunya, bencana alam yang sempat terjadi di Bali serta potensi bencana lain yang kerap diekspos secara berulang di media dan media sosial.

“Untuk wisatawan domestik memang mengalami penurunan. Ini tidak lepas dari adanya bencana alam di Bali dan potensi bencana alam lainnya yang diekspos berulang-ulang,” ungkapnya.

Di sisi lain, Cok Ace menilai destinasi wisata di Pulau Jawa, termasuk Yogyakarta, memiliki keunggulan dari aspek aksesibilitas dan infrastruktur. Kemudahan transportasi dan konektivitas yang semakin baik membuat wisatawan domestik cenderung memilih destinasi yang lebih mudah dijangkau selama masa libur panjang.

Selain itu, ia juga menyoroti kondisi industri pariwisata Bali dari sisi akomodasi. Meski kunjungan wisatawan mancanegara masih meningkat, laju pembangunan akomodasi baru seperti hotel dan vila terus bertambah, sehingga berdampak pada penurunan tingkat okupansi hotel dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga:  Perampok Asal Rusia Dilimpahkan ke Kejaksaan

“Peningkatan wisatawan mancanegara tidak sesignifikan tahun lalu, sementara pembangunan akomodasi terus meningkat. Akibatnya, okupansi hotel menurun dibandingkan tahun lalu,” jelasnya.

Menyikapi kondisi tersebut, Cok Ace berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih serius terhadap dinamika pariwisata Bali, khususnya terkait kenyamanan dan keamanan wisatawan selama berlibur di Pulau Dewata.

“Mohon pemerintah daerah lebih memperhatikan fenomena ini, termasuk soal kenyamanan dan keamanan wisatawan selama berada di Bali,” harapnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat dan penggiat media sosial agar lebih bijak dalam membagikan informasi, khususnya terkait bencana alam yang sempat melanda Bali beberapa waktu lalu.

Menurutnya, unggahan ulang foto atau video bencana secara berlebihan berpotensi membentuk persepsi negatif terhadap Bali di mata wisatawan.

“Saya sampaikan terima kasih atas informasi dan pemberitaan selama ini kepada masyarakat dan pemerintah. Namun hal-hal yang berpotensi dijadikan ‘senjata’ oleh kompetitor untuk menjatuhkan Bali, kiranya perlu kita sikapi dengan lebih bijak,” tegasnya.

Sementara itu, ia menegaskan bahwa dari sisi wisatawan mancanegara (wisman), Bali justru masih mencatat tren peningkatan dibandingkan tahun 2024, meskipun tidak setinggi lonjakan pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga:  Karena Alasan Ini, Belasan Pedagang Pasar Abiantimbul Tolak Dites Swab

“Untuk wisatawan mancanegara, jika dibandingkan tahun 2024, Bali masih mengalami peningkatan. Namun dari sisi penyebaran, saat ini terlihat adanya tren pergerakan wisatawan ke daerah-daerah lain di Bali, yang juga dipengaruhi oleh media sosial,” ujar Cok Ace saat dikonfirmasi, Jumat (26/12).

Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dalam siaran persnya, Jumat (26/12), mengimbau seluruh pengelola destinasi wisata di Indonesia, termasuk Bali untuk mengantisipasi potensi lonjakan kunjungan wisatawan pada masa libur Nataru 2025/2026 dengan menghadirkan pelayanan yang prima, aman, serta berorientasi pada kenyamanan wisatawan.

Imbauan tersebut disampaikan menyusul tingginya mobilitas masyarakat yang menjadikan periode libur Nataru sebagai salah satu momentum terbesar pergerakan wisatawan setiap tahunnya.

“Kami mengimbau pengelola destinasi untuk mengedepankan kebersihan, keamanan, keselamatan, dan kenyamanan bagi wisatawan. Terlebih dengan adanya tantangan cuaca ekstrem, kewaspadaan di sektor pariwisata perlu terus ditingkatkan,” ujar Menpar Widiyanti Putri Wardhana dalam rilis resminya.

Berdasarkan proyeksi Kementerian Pariwisata, pada periode libur Nataru 2025/2026, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara diperkirakan mencapai 1,45 juta orang. Sementara itu, mengacu pada data Kementerian Perhubungan, pergerakan wisatawan nusantara diproyeksikan menembus lebih dari 100 juta perjalanan di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga:  Dari Jenazah Wanita Mengapung di Pantai Sanur hingga Tiga Pria NTT Ditangkap

Menpar Widiyanti menjelaskan, guna mendukung terciptanya pelayanan prima di destinasi wisata, Kementerian Pariwisata telah menerbitkan Surat Edaran tentang Kesiapan Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada Libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026.

Surat edaran tersebut dilengkapi dengan tautan yang memuat berbagai modul pendukung, antara lain modul kebencanaan, penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), panduan implementasi di lapangan, serta petunjuk teknis manajemen risiko di destinasi pariwisata. Selain itu, Kementerian Pariwisata juga secara aktif melakukan peninjauan langsung ke berbagai destinasi wisata guna memastikan kesiapan di lapangan.

Kepada wisatawan, Menpar Widiyanti turut mengingatkan pentingnya meningkatkan kewaspadaan selama berwisata, khususnya dengan memperhatikan informasi dan imbauan terkait kondisi cuaca dari sumber resmi seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Wisatawan juga diimbau untuk memilih destinasi serta aktivitas wisata yang aman, menghindari kegiatan berisiko tinggi saat cuaca ekstrem, serta menggunakan moda transportasi yang memenuhi standar kelaikan demi keselamatan perjalanan.

“Berbagai langkah telah kami lakukan, termasuk rapat koordinasi dengan Polri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kemenko PMK, serta Kemenko IPK, untuk memastikan seluruh persiapan dan koordinasi lintas kementerian berjalan dengan baik,” imbuhnya. (Ketut Winata/balipost)

 

BAGIKAN