Kadek Agus Arya Wibawa(BP/wid)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pengolahan Sampah menjadi Energy Listrik (PSEL) Denpasar Raya akan dibangun untuk menangani sampah di Denpasar dan Badung. Ground Breaking rencananya akan dilakukan pada 2026 yang kini proyek jangka panjang tersebut disebut sudah dilirik investor asing.

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Jumat (19/12) mengatakan, sudah ada sekitar 24 investor asing yang menyatakan minat untuk terlibat dalam pembangunan proyek jangka panjang tersebut. Pemerintah pusat dikatakan telah menyiapkan pendanaan lebih dari Rp3 triliun.

Baca juga:  Pesona Ecoprint di Denpasar Festival, Produk Ramah Lingkungan yang Kian Diminati

Sementara penentuan investor pemenang akan dilakukan melalui mekanisme di tingkat pusat. “Ada 24 investor dari luar negeri mulai dari Cina, Eropa hingga Finlandia yang menyatakan siap berinvestasi. Kami pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota tinggal menunggu siapa yang ditetapkan sebagai pemenang,” jelasnya.

PSEL Denpasar Raya dirancang mampu mengolah semua jenis sampah, termasuk sampah eksisting di TPA Suwung. Teknologi yang akan digunakan disebut mampu melakukan pembakaran pada suhu di atas 1.000 derajat celsius, sehingga seluruh sampah dapat diproses untuk menghasilkan energi listrik.

Baca juga:  Kuningan, Ribuan Warga Desa Adat Munggu Ikuti Tradisi Makotek

Arya Wibawa menyebut suplai sampah dari timbunan lama TPA Suwung juga direncanakan dikirim secara bertahap untuk memastikan kapasitas operasi PSEL tetap optimal. “Ini proyek besar. Awal tahun 2026 sudah ditargetkan groundbreaking,” katanya.

Dengan adanya PSEL, Pemerintah Kota Denpasar berharap dapat memperkuat sistem pengelolaan sampah regional sekaligus mengurangi ketergantungan pada landfill konvensional. Dengan pembangunan PSEL ini diharapkan mampu menyelesaikan persoalan sampah yang saat ini banyak menjadi sorotan. (Widi Astuti/balipost)

Baca juga:  Waspadai, Ini Penyakit Pascabanjir yang Sering Muncul

 

BAGIKAN