
DENPASAR, BALIPOST.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bali memantapkan pembinaan atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028. Dengan semakin jelasnya rencana pembinaan, harapannya bisa melahirkan lebih banyak atlet berprestasi dan memperkokoh posisi Bali sebagai salah satu barometer olahraga nasional. Demikian disampaikan Ketua KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan, Senin (17/11).
Berbicara dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Outlook Olahraga Bali 2025,” Oka mengatakan pembinaan olahraga modern menuntut ketepatan data sebagai dasar evaluasi dan pengambilan keputusan.
Ia menekankan bahwa FGD ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi langkah nyata menyiapkan peta jalan olahraga Bali menuju agenda besar nasional, PON XXII 2028 yang digelar di NTB–NTT.
“Kami ingin media memahami secara utuh arah pembinaan dan evaluasi yang sedang dilakukan. Data akurat menjadi fondasi bagi atlet dan cabang olahraga untuk terus berprestasi. PON 2028 adalah target besar yang harus disiapkan sejak sekarang,”* ujar Oka.
Oka juga menyoroti pentingnya kesinambungan pembinaan atlet, mulai dari proses seleksi, pemantauan performa, hingga menjaga konsistensi atlet tetap berada pada jalur prestasi.
FGD yang digelar bekerja sama dengan Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Bali ini menjadi panggung strategis memantapkan arah pembinaan olahraga Bali sekaligus meningkatkan sinergi dengan insan pers.
FGD ini selain dihadiri oleh Ketua KONI Bali, juga dihadiri Wakil Ketua II KONI Bali Maryoto Subekti, Ketua Binpres KONI Bali Agung Bagus Tri Candra Arka, Ketua SIWO Bali IB Pasma, serta puluhan wartawan peliput kegiatan olahraga.
Kehadiran media menjadi kunci penting bagi KONI Bali untuk membangun transparansi dan akuntabilitas dalam proses pembinaan atlet.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Bali, Agung Bagus Tri Candra Arka, menambahkan bahwa salah satu tantangan yang masih kerap ditemui adalah kurangnya sinkronisasi antara atlet dan pelatih di beberapa cabang olahraga.
Hal ini, menurutnya, dapat memengaruhi efektivitas program latihan dan performa atlet. Karena itu, ia meminta semua pihak termasuk pemerintah untuk memperkuat kolaborasi mulai 2026, terutama dalam hal pembinaan, fasilitas, dan pendanaan.
“Kami berharap dukungan pemerintah semakin kuat mulai tahun depan agar pembinaan berjalan optimal. Tantangan di lapangan harus diatasi bersama,” tegasnya. (Suka Adnyana/balipost)










