Warga Bukti Menghadap Bupati Buleleng. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, geram dan mendesak pemerintah segera memperbaiki kerusakan di Jalan Merak, desa setempat. Kerusakan jalan tersebut telah berlangsung sejak 2015 dan belum mendapatkan penanganan hingga kini.

Perbekel Desa Bukti, Gede Wardana, bersama sejumlah tokoh masyarakat mendatangi Kantor Bupati Buleleng pada Rabu (12/11). Mereka meminta kepastian kapan perbaikan jalan akan dilakukan, mengingat kondisi jalan semakin parah dan menimbulkan keresahan warga.

Wardana menjelaskan, beberapa waktu lalu Bupati Buleleng dan jajaran sempat meninjau perbaikan jalan penghubung antara Desa Bukti dan Desa Tunjung yang dikerjakan dengan anggaran Rp 4,2 miliar. Namun, perbaikan itu belum sepenuhnya menyentuh Jalan Merak, yang justru menjadi ruas yang paling ditunggu oleh warga.

Baca juga:  Underpass Dinilai Hanya Mampu Mengurai Sementara

“Hal ini membuat warga kami kisruh. Saya sudah berusaha meredam. Saya sampaikan kepada warga bahwa Bupati berjanji akan memperbaiki tahun depan, tapi warga tidak percaya karena yang diperbaiki kemarin itu beda jalur, tidak menghubungkan Jalan Merak,” ujar Wardana.

Ia menambahkan, kerusakan Jalan Merak mencapai 1,5 kilometer. Usulan perbaikan selalu disampaikan dalam setiap Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), namun terkendala anggaran, terutama saat pandemi Covid-19.

“Jalan Merak menghubungkan tiga dusun dan menjadi akses ke SMP Satu Atap. Kondisinya sangat parah, motor pun sulit melintas. Karena itu kami datang untuk memastikan kapan Jalan Merak diperbaiki,” tegasnya.

Baca juga:  Pembangunan Jembatan Kelusu Pejeng Mulai Dikerjakan

Menanggapi hal tersebut, Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra memastikan bahwa sisa ruas jalan penghubung Desa Bukti–Desa Tunjung, termasuk Jalan Merak, akan tuntas diperbaiki pada awal 2026. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 6,4 miliar dalam APBD untuk pengerjaan jalan sepanjang 3,1 kilometer.

Sutjidra menjelaskan, perbaikan di Desa Tunjung lebih dahulu dilakukan karena ruas jalannya lebih pendek dan menggunakan anggaran perubahan, sehingga lebih memungkinkan diselesaikan tepat waktu. Faktor cuaca juga turut menjadi pertimbangan.

Baca juga:  Astra Motor Bali dan HPCI Gelar "PCX Heritage Trip"

“Ini hanya salah pengertian. Kami mulai dari atas (Desa Tunjung) dulu karena lebih pendek. Kalau mulai dari jalur yang lebih panjang, ada risiko proyek tidak selesai tepat waktu. Sudah kami jelaskan ke Pak Mekel, tapi warga terlanjur tidak percaya,” ujarnya.

Ia menegaskan, perbaikan ruas jalan tersebut akan masuk proses tender pada Januari 2026 dan mulai dikerjakan Februari. “Jadi saya tegaskan, seluruh ruas jalan di Desa Bukti dan Tunjung tuntas dikerjakan tahun depan,” pungkas Sutjidra. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN