
GIANYAR, BALIPOST.com – Serangan hama tikus menjadi ancaman serius bagi petani padi di Kabupaten Gianyar, Bali, yang mengakibatkan kerugian signifikan dan ancaman gagal panen. Berdasarkan pengamatan dan data di lapangan, serangan ini tersebar di beberapa kecamatan, dengan dampak terparah terjadi di wilayah seperti Tegallalang, Tampaksiring, dan Blahbatuh.
Kepala Dinas Pertanian Gianyar, A.A. Putri Ari, Senin (10/11) mengatakan, pencatatan kerusakan lahan pertanian akibat hama tikus dilaksanakan Dinas Pertanian (Distan) melalui Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
Petugas POPT membenarkan adanya serangan hama tikus di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Gianyar.
Putri Ari menjelaskan, hasil pengecekan POPT lahan yang diserang hama tikus di Kabupaten Gianyar mencapai sekitar 28 persen dari total lahan yang diamati. Serangan parah terdeteksi di beberapa subak di wilayah Tegallalang (termasuk Subak Patas/Pujung Kaja), Tampaksiring, dan Blahbatuh. “Beberapa petani di Tegallalang bahkan dilaporkan gagal panen tiga musim berturut-turut,” ucapnya.
Dipaparkannya, hama tikus mulai menyerang saat tanaman padi memasuki fase berbulir (mau tumbuh bulir) hingga saat menjelang panen.
Menurut informasi dari POPT, ada beberapa faktor yang memperparah serangan tikus. Seperti di Wilayah Patas, setelah perbaikan irigasi, petani cenderung tidak membersihkan pematang sawah sebelum tanam, yang menjadikan pematang sawah sebagai sarang tikus. Serangan hama yang meluas menyebabkan beberapa petani malas untuk memanen hasilnya. Selain itu, sulitnya mencari tenaga panen juga menjadi kendala, sehingga padi dibiarkan dan akhirnya di makan tikus.
Putri Ari menambahkan, Distan Gianyar terus menerjunkan petugas untuk melakukan pengecekan langsung di subak yang terdampak. Upaya pengendalian juga telah dilakukan, termasuk pembagian racun tikus dan sosialisasi metode pengendalian terpadu.(Wirnaya/balipost)










