
DENPASAR, BALIPOST.com – Pemkot Denpasar akan memangkas anggaran sampai 50 persen untuk operasional Trans Metro Dewata (TMD).
Hal itu dikarenakan TMD dinilai tidak efektif memecahkan masalah kemacetan lalu lintas di Denpasar.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Senin (10/11), mengatakan, penggunaan anggaran harus berbasis kinerja dan bermanfaat.
“Tugas kita di kota wajib ada angkutan umum sesuai UU, namun muatan TMD tidak mencapai 50 persen,” ujarnya.
Berdasarkan perhitungan akademik, muatan TMD tidak mencapai 50 persen, hanya 27 persen. Ia melihat TMD berkeliling setiap hari dengan penumpang tidak lebih dari 5 orang sehingga tidak efektif sehingga justru menimbulkan kemacetan dan polusi udara.
“Yang kami harapkan sebenarnya, kami tidak ingin mengabaikan pelayanan kepada masyarakat, cuma kan efektifivitas anggaran menjadi tidak efektif,” ujarnya.
Untuk itu, Pemkot Denpasar akan mengurangi anggaran 50 persen untuk TMD sehingga jam-jam operasional bisa diefektifkan.
Selain itu, belum siapnya feeder (angkutan pengumpan) membuat muatan TMD tak optimal.
“Berhenti di tengah jalan, jalan kami kecil, ini akan berdampak pada kemacetan dan polusi udara. Kasihan juga mobil keliling terus tanpa ada penumpang, jadinya kita akan mengkaji dulu dan sepertinya akan kita kurangi dulu 50 persen,” tandasnya. (Citta Maya/balipost)










