SINGARAJA, BALIPOST.com – Setelah puluhan tahun dikeluhkan warga, ruas jalan penghubung Desa Bukti–Desa Tunjung, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng akhirnya selesai diperbaiki. Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 4,2 miliar dari APBD Buleleng ini menjawab keresahan masyarakat yang selama ini terisolasi akibat kondisi jalan yang rusak parah.
Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, saat meninjau kondisi jalan pada Selasa (4/11), mengakui perbaikan ini sudah lama dinantikan warga. Ia bahkan menyebut, kerusakan jalan tersebut pernah memicu aksi protes warga dengan menanam pohon pisang di tengah badan jalan pada tahun 2023, dan sempat viral di media sosial.
“Jalan ini sangat penting bagi aktivitas sosial dan ekonomi warga. Ada sekolah dan juga perkebunan mangga yang menjadi sumber penghidupan warga,” ujar Sutjidra.
Pada tahap pertama ini, perbaikan dilakukan sepanjang 3,1 kilometer dengan lebar 5 meter. Bagian bahu jalan turut dibetonisasi untuk mencegah pengikisan aspal.
Sutjidra menegaskan, proyek lanjutan akan dilaksanakan pada awal 2026 dengan panjang 3,9 kilometer. “Kemampuan fiskal daerah terbatas. Jadi yang diprioritaskan dulu akses menuju sekolah dan jalur pengangkutan hasil pertanian. Sisanya akan dirampungkan tahun depan,” jelasnya.
Sementara itu, Perbekel Tunjung, I Made Sadia, mengungkapkan perbaikan ini mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah. Ia menuturkan, sebelumnya warga sempat pesimis karena jalan dibiarkan rusak selama bertahun-tahun.
“Warga dulu sempat tidak percaya karena jalan ini lama sekali dibiarkan rusak, bahkan sampai ditanami pohon pisang. Sekarang sudah bagus, masyarakat berterima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, dan jajaran Pemkab Buleleng,” katanya. (Nyoman Yudha/balipost)
