
SINGARAJA, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, Jumat (31/10) pagi, menyebabkan ambrolnya tembok penyengker dan pondasi rumah warga.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp60 juta.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan setelah menerima laporan warga, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng langsung menuju lokasi untuk melakukan asesmen.
Dari hasil pendataan, pondasi halaman rumah milik Ketut Mengkel di Banjar Delod Margi, Desa Silangjana, jebol akibat tergerus air hujan deras.
Pondasi yang runtuh tersebut memiliki panjang sekitar 15 meter dan tinggi 5 meter. Selain itu, tanah di halaman rumah ikut tergerus hingga mengancam pondasi bangunan utama.
Menurut Suyasa, peristiwa itu dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut selama lebih dari satu jam. “Ya, benar. Kejadian di Desa Silangjana ini disebabkan hujan dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama, sehingga menyebabkan pondasi dan tembok penyengker jebol,” jelasnya.
Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Buleleng telah menyalurkan bantuan berupa terpal, matras, dan paket sembako untuk meringankan beban warga terdampak. Terkait biaya perbaikan, pihaknya masih mengusulkan bantuan ke Pemerintah Kabupaten Buleleng.
“Usai asesmen, kami akan kaji lebih lanjut dan usulkan agar korban bisa memperoleh bantuan perbaikan dari pemerintah daerah,” imbuh Suyasa.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, mengingat saat ini wilayah Buleleng mulai memasuki musim penghujan. “Kami imbau warga untuk selalu waspada dan segera melaporkan bila terjadi bencana kepada petugas atau relawan di masing-masing desa,” tandasnya. (Nyoman Yudha/balipost)










