
SINGARAJA, BALIPOST.com – Upaya Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dalam menekan penyebaran rabies terus dikebut. Hingga Oktober 2025, capaian vaksinasi rabies di Kabupaten Buleleng telah mencapai 74,48 persen dari total populasi anjing yang ada.
Meski secara umum capaian ini tergolong tinggi dan merata di sebagian besar wilayah, namun Kecamatan Sukasada masih menjadi daerah dengan persentase vaksinasi terendah, yakni baru mencapai sekitar 56 persen.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Buleleng, Made Suparma, menjelaskan rendahnya capaian vaksinasi di Sukasada disebabkan oleh populasi anjing yang cukup besar serta kondisi geografis yang menantang.
“Sebagian besar wilayah Sukasada berada di daerah pegunungan, sehingga akses menuju desa-desa memerlukan waktu dan tenaga ekstra bagi petugas vaksinasi,” ujarnya, Selasa (21/10).
Suparma menambahkan, meski begitu pihaknya terus melakukan percepatan vaksinasi, terutama di wilayah yang masih masuk zona merah penyebaran rabies. Salah satunya di Kecamatan Gerokgak, yang menjadi daerah dengan kasus gigitan tertinggi.
“Kasus terakhir terjadi di Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak. Kami sudah menyiapkan sekitar 2.000 dosis vaksin tambahan untuk mengamankan wilayah tersebut,” jelasnya.
Saat ini, capaian vaksinasi di Kecamatan Gerokgak telah mencapai sekitar 75 persen, namun petugas tetap diminta waspada mengingat masih adanya laporan gigitan anjing positif rabies.
“Baru-baru ini, dua warga di Gerokgak dilaporkan mengalami gigitan. Tindak lanjut vaksinasi langsung kami lakukan di sekitar lokasi kejadian,” pungkas Suparma. (Yudha/balipost)