
DENPASAR, BALIPOST.com – Dewasa ayu atau ala ayuning dewasa memiliki peran penting sebagai pedoman dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan dalam tradisi masyarakat Bali. Secara etimologis, ala berarti buruk atau kurang baik, sedangkan ayu berarti indah, baik, atau utama.
Dewasa bermakna hari, waktu, atau momentum. Maka, ala ayuning dewasa dapat dipahami sebagai perhitungan waktu yang mempertimbangkan sisi baik (ayu) dan kurang baik (ala), sehingga dapat dipilih saat yang paling harmonis untuk suatu kegiatan.
Memilih waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan ataupun upacara sama halnya dengan menjaga keseimbangan antara sekala dan niskala.
Berikut ala ayuning dewasa hari ini, 20 Oktober 2025 dikutip dari kalenderbali.org:
Amerta Dadi
Baik untuk upacara Dewa Yadnya dan pemujaan terhadap leluhur.
Banyu Urug
Baik untuk membuat bendungan. Tidak baik untuk membuat sumur.
Bojog Turun
Baik untuk menyetem gamelan.
Carik Walangati
Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah.
Gagak Anungsang Pati
Tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa
Kala Sarang
Mengandung sifat boros/terapas. Tidak baik untuk berbelanja
Kala Temah
Tidak baik untuk dewasa ayu.
Kaleburau
Tidak baik melakukan karya ayu atau yadnya. Tidak baik melaksanakan atiwa-tiwa/ngaben
Karnasula
Baik untuk membuat kentongan, bajra, kendang, kroncongan (denta sapi dari kayu) dan sejenisnya. Tidak baik untuk membangun rumah tempat tidur, mengadakan rapat atau pertemuan.
Panca Prawani
Tidak baik dipakai dewasa ayu.
Purwani
Tidak baik dipakai dewasa.
Purwanin Dina
Tidak baik sebagai dewasa ayu
Rangda Tiga
Tidak baik melakukan upacara pawiwahan. (Sumarthana/balipost)