
SINGARAJA, BALIPOST.com – Dalam setahun terakhir, kunjungan ke perpustakaan daerah di Buleleng mengalami penurunan. Sebagai upaya menjawab tren penurunan tersebut, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Buleleng terus berinovasi untuk menjaga minat baca masyarakat, salah satunya meluncurkan program Layanan Antar Jemput Pemustaka Singaraja atau “Lan Ajeg”.
Kepala DAPD Buleleng, Made Era Oktarini, Selasa (7/10), menjelaskan bahwa program ini lahir dari hasil analisis terhadap menurunnya jumlah pengunjung. Dari temuan timnya, penyebab utama bukan karena menurunnya minat baca, melainkan keterbatasan waktu masyarakat untuk datang langsung ke perpustakaan.
“Ternyata bukan minat bacanya yang berkurang, tetapi waktu masyarakat yang semakin terbatas. Karena itu kami meluncurkan Lan Ajeg untuk mendekatkan layanan perpustakaan langsung ke pintu rumah mereka,” ujar Era Oktarini.
Melalui layanan ini, masyarakat cukup mengirimkan pesan WhatsApp ke nomor layanan DAPD dengan menyertakan judul dan nama penulis buku yang ingin dipinjam. Jika tersedia, buku akan diantarkan langsung ke rumah atau kantor secara gratis oleh petugas. Setiap peminjam dapat meminjam maksimal tiga eksemplar buku dengan masa pinjam selama dua minggu.
Untuk tahap awal, layanan Lan Ajeg masih difokuskan di wilayah perkotaan. Hal ini disebabkan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan sarana pendukung. Meski demikian, Era menegaskan layanan ini juga menyasar kelompok masyarakat rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas yang mengalami kendala akses ke perpustakaan.
Berdasarkan pemetaan awal, mayoritas pengguna Lan Ajeg berasal dari kelompok usia produktif 25–50 tahun. Selain program ini, DAPD Buleleng juga mengoptimalkan keberadaan motor perpustakaan keliling bantuan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
“Kendaraan ini tidak hanya mendatangi sekolah atau instansi, tetapi juga “nongkrong” di titik-titik keramaian, seperti Taman Kota dan Pasar Mumbul, untuk memperluas jangkauan layanan literasi,”pungkas Era. (Yudha/Balipot)