
NEGARA, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Jembrana, Senin (29/9) sore hingga malam, memicu luapan air Sungai Samblong di Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana. Selain merendam rumah warga, hujan berintensitas tinggi tersebut juga mengakibatkan longsor pada sayap jembatan penghubung Jalan Baler Bale Agung menuju Pendem.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Selasa (30/9), mengatakan, banjir dilaporkan terjadi sekitar pukul 20.55 WITA. “Genangan air masuk ke rumah warga di Lingkungan Samblong, tepatnya di sekitar sirkuit Makepung. Ketinggian air sempat mencapai atas mata kaki orang dewasa,” ungkapnya.
Menurut Agus, genangan air disebabkan meluapnya aliran Sungai Samblong akibat curah hujan tinggi. Satu rumah milik I Gede Wartama (43) tergenang. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun kerugian material akibat peristiwa ini.
“Beruntung pemilik rumah sempat mengevakuasi barang-barang ke tempat yang lebih aman. Sekitar pukul 22.10 WITA, air mulai surut,” jelasnya.
Lokasi ini merupakan wilayah rawan banjir. Bahkan, saat banjir awal September lalu, tinggi air mencapai dada orang dewasa. Tim gabungan dari BPBD Jembrana, TRC Regu II, Lurah Sangkaragung, serta aparat desa langsung turun melakukan kaji cepat dan penanganan.
Hingga Selasa pagi, kondisi di lokasi dilaporkan sudah aman, namun masyarakat diminta tetap waspada mengingat cuaca berpotensi hujan deras.
Selain banjir, BPBD juga mencatat adanya longsor yang merusak tebing sungai dekat jembatan penghubung antara Jalan Baler Bale Agung dan Pendem. “Kerusakan terjadi di jalan sebelum jembatan, namun akses kendaraan masih bisa dilalui dengan hati-hati. Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut,” tambah Agus. (Surya Dharma/balipost)