
BANGLI, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Bangli perlu melakukan pemetaan ulang terhadap desa-desa wisata. Dengan pemetaan yang tepat, nantinya desa wisata yang diprioritaskan bisa lebih fokus diberikan pendampingan hingga promosi. Hal itu disampaikan, I Made Sudiasa, Kamis (25/9).
Kabupaten Bangli saat ini memiliki 31 desa wisata. Namun hanya segelintir diantaranya yang mampu berkembang dan menarik wisatawan. “Perlu dipetakan desa mana yang memang punya potensi untk didorong dan dikembangkan jadi desa wisata andalan,” katanya.
Dalam pemetaan tersebut, pemerintah juga harus membuka kemungkinan desa lain yang belum masuk daftar resmi untuk dimasukkan sebagai desa wisata yang akan dikembangkan.
Menurut Sudiasa salah satu kendala utama yang menyebabkan banyak desa wisata tidak berkembang adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memadai. Menurutnya dimana desa wisata memiliki SDM memadai, maka di situ akan berkembang.
Ia mencontohkan keberhasilan Desa Wisata Undisan, yang menurutnya didukung oleh SDM yang memadai. Banyak tokoh pariwisata di desa Undisan yang berkecimpung dan memahami industri pariwisata. Selain itu mereka juga memiliki komitmen tinggi untuk mengembangkan potensi desa.
Disamping SDM, pengembangan desa wisata juga memerlukan dukungan fasilitas penunjang, serta promosi secara kontinyu. Sudiasa berharap dengan keberadaan Forkomdewi Bangli yang kepengurusnya baru dilantik dapat menggerakkan dan membangkitkan sejumlah desa wisata yang belum berkembang. (Dayu Swasrina/Balipost)