Seorang warga melintas di sekitar reruntuhan bangunan ruko yang ambruk disapu banjir bandang di Jl. Sulawesi, Denpasar. Alat berat digunakan untuk membongkar ruko yang diterjang banjir bandang itu, Jumat (12/9). (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Robohnya bangunan rumah toko (Ruko) di Jalan Sulawesi saat banjir bandang di Denpasar Rabu (10/9) lalu membuat para pemiliknya syokl. Terlebih bencana tersebut menelan cukup banyak korban.

Bangunan yang berada di lokasi itu kebanyakan memang sudah berusia cukup tua. Dibangun sejak 1975, namun kondisinya disebut sejumlah pemilik masih layak huni dan kokoh.

Salah seorang pemilik ruko, Hatim, saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (12/9) menuturkan saat kejadian yang ada di dalam ruko ialah anak dan cucunya.

Baca juga:  76 Hektar Sawah di Buleleng Alami Kekeringan

Sebelum kejadian anak dan cucunya mendengar suara retakan dan kemudian meminta pertolongan keluar. Setelah berhasil keluar, bangunan langsung roboh.

Ia menuturkan, bangunan yang dibangun sejak 1975 itu tidak ada tanda-tanda kerusakan. Jika ada kerusakan dia mengaku pastinya akan melakukan renovasi, terlebih bangunan tersebut sudah menjadi hak milik.

Kondisi bangunan diakuinya masih layak huni. “Barangkali bangunan ini tergerus di bawahnya, jadi kekuatannya hilang dan jatuh,” katanya.

Demikian dia mengatakan, sejak berdiri pada 1975 lalu, belum pernah ada kejadian seperti ini. Ini baru pertama kalinya dengan kerusakan yang parah. “Kalau kami di sini berusaha ikhlas, ini bencana alam,” terangnya.

Baca juga:  Transmisi Lokal di Klungkung Bertambah Dua, Salah Satunya Bekerja di Gianyar

Meski anak dan cucu selamat, dalam kejadian tersebut dia mengaku kehilangan sanak saudara yakni keponakan dan cucunya. Mereka tidak sempat lari dari kejadian.

Hatim mengaku keluarganya memang sempat syok dalam kejadian ini. “Anak-anak syok dan istri terus menangis tetapi saya berikan pemahaman agar mengikhlaskan,” terangnya.

Menurut dia, kerugiannya ditafsir mencapai sekitar Rp200 juta untuk kain-kain yang tertimbun reruntuhan bangunan. Hal tersebut belum termasuk bangunan yang hancur.

Baca juga:  Buka PICA Fest 2022, Gubernur Koster Sebut Jadi Wahana Ekonomi Kerakyatan

Demikian juga ada barang berharga sekitar Rp40 jutaan. Dalam kejadian tersebut ada 9 bangunan yang terdampak.

Untuk saat ini kata dia, rukonya diratakan dengan tanah yang kemungkinan akan dibangun lagi. Namun bangunan tidak akan berlantai tiga serta tidak lewat bantaran sungai seperti sebelumnya. “Itu saya beli sudah ruko jadi yang lewat sungai sudah dari dulu,” imbuhnya. (Widiastuti/bisnisbali)

BAGIKAN