
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Luapan air sungai pascahujan lebat dalam dua hari terakhir juga memutus jembatan di Desa Pesinggahan, Klungkung, Rabu (10/9). Akibatnya puluhan rumah di pinggir sungai itu kehilangan akses keluar maupun masuk ke rumah.
Penghuni rumah terisolasi, karena itu merupakan satu-satunya akses jalan warga dari akses jalan umum ke kawasan perumahan.
Anggota DPRD Klungkung Nyoman Alit Sudiana, dari lokasi tersebut menyampaikan aliran sungai setempat tertutup gunungan aneka macam sampah yang terbawa dari hulu sungai. Tumpukan sampah itu tertahan di bawah jembatan, sehingga besarnya debit air perlahan mengikis dasar jembatan hingga jembatan itu perlahan retak dan jebol.
“Kasihan ini warganya. Ada sekitar 37 rumah sekarang terisolasi dengan jebolnya jembatan ini di Banjar Bedauh Suwitrayasa, Pesinggahan,” katanya.
Sampah yang menyumbat aliran sungai didominasi ranting-ranting pohon saking berkait dalam jumlah banyak. Warga sekitar tidak bisa membersihkan secara manual karena jumlahnya terlalu banyak.
Ia meminta bantuan petugas BPBD Klungkung dan pihak terkait lainnya untuk bisa membantu membersihkan tumpukan sampah di sekitar jembatan, agar aliran air bisa kembali normal.
Jembatan ini menghubungkan akses jalan raya menuju puluhan rumah di BTN tersebut. Ditengah guyuran hujan, saat ini warga sekitar bahu-membahu mengeluarkan gunungan sampah kiriman dari hulu secara manual, sambil menunggu bantuan dari petugas BPBD dan aparat lainnya datang ke lokasi. Jika tidak segera dibersihkan, dikhawatirkan kerusakan jembatan semakin parah.
Sebagai akses jalan sementara, potongan beton dipasang diantara kedua akses jalan yang terputus, untuk sekadar akses jalan kaki untuk keluar masuk menuju perumahan warga tersebut. Saat ini debit air masih cukup besar dan berpotensi menimbulkan kerusakan lebih parah di lokasi. “Mohon kepada rekan-rekan BPBD dan aparat lainnya untuk membantu warga kami, agar aliran air sungai bisa kembali normal,” katanya. (Bagiarta/balipost)