
MANGUPURA, BALIPOST.com – Dua oknum pengelola transportasi di Bandara Ngurah Rai, adu jotos di area pelayanan transportasi darat (ground transport) pada Jumat (22/8) malam.
Kejadian ini pun viral di Media Sosial (Medsos). Video berdurasi 10 detik ini mempertontonkan aksi kejar-kejaran dan kekerasan di area bandara tersebut.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, Sabtu (23/8) membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, pihaknya bersama tim Bantuan Kendali Operasi (BKO) yang terdiri dari Polres Kawasan Bandara, TNI AU, serta Airport Security, segera melakukan langkah pengamanan.
“Petugas avsec dan instansi terkait sudah berupaya dengan persuasif menenangkan massa, namun situasi semakin tidak terkendali hingga terjadi aksi saling dorong dan kekerasan berupa pemukulan yang dialami petugas sekuriti bandara,” ujarnya.
Ia mengklarifikasi, video yang beredar di masyarakat hanyalah potongan akhir dari keseluruhan peristiwa. Menurutnya, tindakan yang dilakukan petugas keamanan merupakan bentuk pertahanan diri sekaligus upaya mengamankan oknum pengemudi yang memperkeruh keadaan.
Atas insiden tersebut, PT Angkasa Pura Indonesia juga telah melaporkan kasus kekerasan terhadap petugas keamanan kepada Polres Kawasan Bandara Ngurah Rai.
Setelah dilakukan mediasi dengan melibatkan aparat BKO, situasi berhasil dikendalikan dan kembali kondusif pada Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 WITA.
Meski terjadi ketegangan, Ahmad Syaugi memastikan operasional bandara tetap berjalan normal. “Seluruh aktivitas penerbangan maupun pelayanan penumpang tidak terganggu, termasuk arus transportasi darat yang tetap dapat beroperasi dengan baik,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, PT Angkasa Pura Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan bandara sebagai obyek vital nasional.
Ahmad Syaugi mengingatkan bahwa sesuai Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004, bandara merupakan obyek vital yang berperan penting dalam perekonomian, sosial, pertahanan, dan keamanan negara.
“Kami berharap pihak-pihak terkait dapat menemukan solusi terbaik atas permasalahan ini. Sebagai pengelola bandara, kami akan bersikap profesional dan berharap peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang,” tegasnya. (Parwata/balipost)