
DENPASAR, BALIPOST.com – Dari tiga tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Kota Denpasar, dua diantaranya yakni TPST Kesiman Kertalangu dan TPST Padangsambian Kaja telah difungsikan menjadi pusat daur ulang (PDU). Sementara, TPST Tahura Ngurah Rai yang berlokasi di dekat TPA Suwung akan dioperasikan dengan kerja sama pihak ketiga.
Sebelumnya, pengelolaan TPST ini dipercayakan kepada PT Bali CMPP. Namun, akibat tidak terpenuhinya komitmen dari pihak pengelola, kontrak diputus. Kini, Pemerintah Kota Denpasar mengambil langkah dengan menggandeng mitra baru dari pihak ketiga.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara saat diwawancarai, Kamis (21/8). “Untuk TPST Tahura kami kerjasamakan dengan pihak ketiga, dalam sehari akan kelola 100 ton sampah,” ujarnya.
Nantinya, sampah yang masuk akan diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF), yakni bahan bakar hasil olahan sampah. Jaya Negara menyebutkan, belum ada untuk rencana penggunaan insinerator karena membutuhkan kajian lebih mendalam.
Sebagai informasi, di Denpasar terdapat tiga TPST yang sebelumnya sempat tidak beroperasi yakni TPST Tahura, TPST Kesiman Kertalangu, dan TPST Padangsambian Kaja. Dari ketiganya, TPST Padangsambian Kaja telah lebih dahulu difungsikan kembali jadi PDU. Di lokasi ini, sampah yang diterima langsung dipilah serta diolah. Kemudian, PDU juga akan dibangun di TPST Kesiman Kertalangu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Denpasar, IB Putra Wirabawa mengatakan, PDU Padangsambian Kaja sudah mampu mengelola 20 hingga 25 ton sampah per hari. Sampah organik diolah menjadi kompos dan pelet, sementara sampah anorganik dijadikan bahan seperti paving
Menyusul keberhasilan itu, TPST Kesiman Kertalangu juga akan dialihfungsikan menjadi PDU. DLHK Denpasar akan mengelola langsung operasionalnya. “Akhir Agustus ini kami akan mulai persiapan. Dari pengadaan alat sampai pemasangan,” katanya.
Dia menargetkan pada akhir September, unit PDU di Kesiman Kertalangu sudah bisa memasuki tahap uji coba. “Kami targetkan bisa mengolah 50 sampai 100 ton sampah per hari,” tambahnya. (Widiastuti/Balipost)