
DENPASAR, BALIPOST.com – Seperti tahun sebelumnya, Bulog kembali ditugaskan menyerap gabah dari petani tahun ini untuk cadangan beras pemerintah (CBP). Di Bali, Bulog ditargetkan menyerap 3.344 ton gabah.
Pimpinan Bulog Wilayah Bali M.Anwar saat diwawancarai Selasa (19/8) mengatakan, serapan Bulog terhadap gabah petani di Bali sudah mencapai 90 persen dari target yang diberikan hingga akhir tahun.
Hingga pertengahan Agustus, Bulog menyerap 545 ton gabah kering panen (GKP), 2.609 ton beras dan 2.900 ton setara beras.
Ia mengatakan naiknya harga serapan gabah Bulog yang ditetapkan pemerintah cukup membantu target. Nilai serapan gabah saat ini mencapai Rp6.500 per kilogram dari sebelumnya Rp5.500 per kilogram.
Anwar mengakui kualitas gabah petani di Bali memiliki keunggulan dibandingan wilayah lainnya. Hal tersebut membuat harga gabah di Bali mahal sehingga sulit diserap dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang rendah.
“Jadi kita terbantu karena pemerintah kan menaikan HPP gabah itu menjadi Rp6.500 per kilogram. Dan itu harga menjadi minimal yang harus dibeli untuk petani,” katanya.
Selain HPP yang mengalami kenaikan, Bulog juga melakukan beberapa upaya untuk memaksimalkan serapan.
Pertama, melakukan penyerapan beras melalui mitra-mitra yang ada di Bali. Kemudian penyerapan gabah yang langsung turun ke 9 kabupaten/kota di Bali melalui data dan jadwal panen yang didapatkan dari Dinas Pertanian Provinsi Bali. “Kami dalam pelaksanaan itu membentuk tim jemput gabah di masing-masing kabupaten/kota,” terangnya.
Selain itu pihaknya juga mengaku mengerahkan petugas di lapangan untuk mensosialisasikan kepada petani agar menjual gabahnya di Bulog. (Widiastuti/bisnisbali)