
BANDUNG, BALIPOST.com – Sebanyak 14 purnawirawan TNI diberikan kenaikan pangkat kehormatan oleh Presiden Prabowo Subianto, sebagai penghargaan atas jasa-jasa mereka selama menjadi prajurit akti.
Penganugerahan itu dilakukan pada Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus Batujajar, Bandung Barat, seperti dilansir Kantor Berita Antara, Minggu (10/8).
Sebanyak lima orang mendapat penganugerahan menjadi jenderal kehormatan dan enam purnawirawan menerima kenaikan pangkat kehormatan menjadi bintang tiga, yakni:
Jenderal Kehormatan
1. Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Sjafrie Sjamsoeddin
2. Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Herindra
3. Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Agus Sutomo
4. Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) (KKO) Ali Sadikin
5. Jenderal TNI Kehormatan (Purnawirawan) Yunus Yosfiah
Pangkat Kehormatan Bintang Tiga
1. Letjen TNI (Purn) Valentinus Suhartono Suratman lulusan Akmil 1975
2. Marsekal Madya TNI (Purn) Bambang Eko Suhariyanto lulusan Sekolah Perwira Prajurit Karir 1987
3. Letjen TNI (Purn) Chairawan lulusan Akmil 1980
4. Letjen (Purn) Musa Bangun lulusan Akmil 1983
5. Letjen (Purn) Glenny Kairupan lulusan Akmil 1973
6. Letjen (Purn) Tony SB Husodo lulusan Akmil 1977
Pangkat Kehormatan Bintang Dua dan Bintang Sakti
1. Mayjen (Purn) TNI Taufik Hidayat lulusan Akmil 1983 mendapat kenaikan pangkat kehormatan menjadi bintang dua
2. Letjen (Purn) Marinir Alfan Baharudin mendapat penghargaan Bintang Sakti
3. Letda (Purn) Darius Bayadi mendapat tanda kehormatan Bintang Sakti
Dalam amanat Presiden Prabowo di depan para prajurit TNI dari berbagai matra, mengingatkan jangan pernah melupakan sejarah Indonesia pernah dijajah.
Dia juga mengatakan, pertahanan defensif yang saat ini diterapkan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, tidak hanya ada di perbatasan-perbatasan atau tempat-tempat yang rawan, tetapi ada di seluruh tanah air, hingga kampung-kampung, desa-desa, lembah, dan gunung-gunung.
“Wawasan kita adalah wawasan pertahanan yang defensif. Ada yang mengatakan, dalam perang, defensif itu tidak bisa menang. Itu bacaan sejarah yang keliru. Kalau kita mempertahankan bangsa kita, kita pertahankan tiap kampung, tiap dukuh, tiap lembah, tiap gunung, tiap kecamatan, tiap kabupaten, tiap provinsi, tiap jengkal tanah, kita pertahankan, seluruh bangsa Indonesia pertahankan, saudara-saudara kita tidak bisa ditaklukkan, dan bagi kita, tidak ada masalah, daripada dijajah kembali, lebih baik kita mati,” kata Presiden Prabowo.
Dalam upacara tersebut Presiden Prabowo Subianto juga melantik sejumlah jabatan strategis baru dan mengukuhkan satuan pasukan baru di tubuh TNI. Presiden Prabowo Subianto melantik Jenderal TNI Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI.
Kemudian presiden melantik tiga pimpinan pasukan elite TNI, yaitu Panglima Kopassus Letjen TNI Djon Afriandi, Panglima Korps Marinir Letjen TNI (Mar) Endi Supardi, dan Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat Marsekal Madya TNI Deny Muis sebagai perwira tinggi bintang tiga.
Ketiganya pun otomatis menjadi pimpinan pasukan elite TNI pertama yang memimpin masing-masing Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat, Korps Marinir TNI Angkatan Laut, dan Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) TNI Angkatan Udara dengan menyandang titel panglima dan pangkat bintang tiga.
Dalam momen itu, Presiden Prabowo juga melantik dan mengukuhkan Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI AU, yang merupakan struktur baru di TNI Angkatan Udara.
Sebanyak enam Komando Daerah Militer, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, satu Komando Operasi Udara, enam grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, 100 Batalyon Teritorial Pembangunan, lima Batalyon Infanteri Marinir, lima Batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat juga dikukuhkan dalam momen tersebut. (Kmb/Balipost)