
DENPASAR, BALIPOST.com – Hingga Rabu (6/8) kemarin masyarakat di Bali masih menjerit karena susahnya mendapatkan LPG 3 kg alias gas melon. Bahkan hingga mencari ke pangkalan, stok dinyatakan habis. Apalagi di tingkat pengecer.
Anehnya, Pertamina tetap mengklaim stok gas melon di Bali tetap aman.
Sejumlah pengecer dan penyalur di kawasan Penatih mengaku mendapat kiriman terbatas-10-15 tabung sedangkan biasanya 5-0 tabung. Makanya ketika ada pembeli dia katakan maaf sudah habis dipesan orang karena mereka mau membeli lebih mahal hingga Rp20-25 ribu/tabung.
Petugas yang sering mendroping LPG ke pengecer mengatakan di tingkat pengecer sudah tidak bisa menjual LPG, sementara di pangkalan dibatasi. Biasanya pangkalan sehari mendapat 200, sekarang paling banyak dapat 40 sampai 60 tabung.
Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus di Denpasar, Rabu (6/8) menerangkan, sudah melakukan pengecekan ke lapangan dan hasil menunjukkan stok masih aman. Total kuota LPG 3kg per kabupaten/kota di Bali pada 2025 mencapai 231.192 matric ton (MT). Dengan kuota yang tersedia tersebut, Pertamina menyebutkan cadangan LPG melon ini tergolong aman dan lancar.
Kuota elpiji 3kg tersebut terbagi untuk Badung 25.862 MT, Bangli 17.983 MT, Buleleng 29.809 MT, Gianyar 24.256 MT, Jembrana 17.603 MT, Karangasem 26.719 MT, Klungkung 13.577 MT, Tabanan 24.770 MT dan terbanyak di Denpasar 50.613 MT.
“Untuk kuota, sebagai tambahan informasi terkadang sesuai kondisi di lapangan. Sebab kita juga ada penyaluran tambahan (fakultatif), misal hari libur nasional atau hari raya keagamaan mengingat biasanya konsumsi lebih besar dan ini juga notice di sisi pemda masing-masing,” katanya.
Terkait adanya informasikan masyarakat di beberapa daerah beberapa hari terakhir mengeluh susah untuk memperoleh elpiji 3kg bahkan terkadang ada harga yang naik, ia kembali menegaskan, berdasarkan pantauan Pertamina di lapangan, keterbatasan stok LPG 3kg umumnya terjadi di tingkat pengecer. Sementara di pangkalan resmi dipastikan pasokan dalam kondisi aman.
Suplai untuk LPG (elpiji) dari Pertamina ke agen ataupun agen ke pangkalan tidak ada kendala atau tidak ada pembatasan. Operasional pendistribusian LPG wilayah Bali tidak ada kendala dan berjalan dengan lancar.
Ia pun menegaskan, berdasarkan pengecekan di lapangan stok di pangkalan terpantau aman sampai saat ini. Adanya keluhan masyarakat sulit mendapatkan elpiji terjadi di tingkat pengecer. Selain itu, serapan elpiji di 4 wilayah seperti Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar saat ini lagi tinggi.
“Kemungkinan di level pengecer stok terbatas. Bila terjadi di pengecer, itu di luar wewenang rantai distribusi,” jelasnya.
Sementara distribusi akhir Pertamina masih berada di titik pangkalan. Berdasarkan data, jumlah agen di Bali mencapai123. Itu terbagi untuk Denpasar 24 agen, Tabanan 15 agen, Klungkung 7 agen, Karangasem 12 agen, Jembrana 10 agen, Gianyar 15 agen, Buleleng 17 agen, Bangli 11 agen, Badung 12 agen. Sementara jumlah pangkalan di kabupaten/kota di Bali mencapai 4.792. (Suardika/bisnisbali)